Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Interview HAI Bareng Chad Price Soal Single Terbarunya 'Broken Open' yang Personal Banget!

Nada Aprillia - Jumat, 10 Juni 2022 | 20:00
Chad Price
Chad Price Music

Chad Price

HAI-ONLINE.COM - Chad Price penyanyi R&B/Pop kembali merilis single terbarunya bertajuk 'Broken Open', yang mana merupakansingle utama dari summer album Chad Price yang bakal rilis nantinya.

Dalam perjalanan karirnya, Chad udah beberapa kali melakukan kolaborasi dan manggung bareng sama seniman-seniman terkenal, kayak Ben Harper, The National, Loud Luxury, Walk Off The Earth, JP Saxe, Lights dan beberapa nama besar alinnya.

Pada Kamis, 9 Juni 2022 kemarin HAI berkesempatan melakukan interview bersama Chad Price dan menanyakan beberapa hal terkait karya terbarunya 'Broken Open'.

Baca Juga: Lika-liku Pencarian Jati Diri Jinan Laetitia Lewat Album Perdana 'One'

Untuk yang pertama, lo dapet inspirasi dari siapa sampai terciptanya 'Broken Open' ini?

Well, gue terinspirasi dari diri gue sendiri. Gue mau challenge diri gua buat menggali potensi gue lebih dalam.

Nah, kalo ngomongin secara lebih personal, gue tuh pas kecil suka ragu dan nggak berani ngungkapin apa yang gue mau. Jadi, di 'Broken Open' ini, gue mau secara "open" mengatakan bahwa gue juga adastruggle sama mental health dan ada beberapa hal yang juga terjadi di hidup gue, di mana itu bikin gue sakit.

Baca Juga: Stres Besok Senin? Hati-hati Monday Blues! Coba Atasi Pake 3 Cara Ini!

Dan menurut gue, akan ada banyak orang yang ngerasaiin hal yang sama. Jadi, lagu ini juga mau nyampein, kalo: it's okay to feel broken. Terkadang, kita juga perlu merasakan sakit supaya kita tahu apa yang bisa kita kembangkan ke depannya, agar kita juga jadi orang yang lebih baik.

Jadi berarti single lo kali ini personal banget ya buat lo pribadi?

Iya, single ini personal banget sih buat gue.

Lalu sebagai poin pentingnya banget, apa yang mau lo sampaikan lewat single 'Broken Open' ini?

Yang mau gue sampaikan lewat lagu ini adalah, kita semua punya struggles, dan gue juga sempat jadi orang yang nggak bisa menerima struggles itu (denial sama apa yang gue rasain), dan bahkan gue dulu ragu buat jujur tentang perasaan gue sendiri.

So, gue mau ajak orang denger lagu ini untuk nggak menyembunyikan rasa sakit mereka, tapi coba diomongin. Coba omongin ke temen deket, coba omongin ke psikolog, dan tentunya untuk "merayakan" rasa sakit itu sendiri.

Bukan berarti untuk stay di rasa sakit itu yah, gua juga nggak berharap kalian jadinya sakit hati terus-terusan.

Intinya, kalo lo lagi sakit, ya ga perlu langsung move forward terus pura2 kuat. Karena, rasa sakit itulah yang bikin kita makin kuat dan kita bakal menjadi terbiasa.

Untuk proses kreatif-nya sendiri gimana tuh? Boleh ceritain ke kita dong!

Proses buat singlenya itu.. biasanya.. oke gini. Sebenernya, gue tuh bukan seseorang yang banyak menulis, nulis lagu tiap hari, kolaborasi yang banyak.. di mana, sebenernya itu bagus.

Baca Juga: Lintas Genre! Steve Aoki dan Taking Back Sunday Suguhkan 'Just Us Two'

Tapi, buat gue, prosesnya itu adalah ketika gue punya "signal" dan niat yang ada dari dalam diri gue, dimana gue perlu mengekspresikan sesuatu.

Awalnya, gue nggak akan langsung tau apa yang mau gue ekspresikan. Tapi, setelah itu, gue akan menunggu sampai inspirasi yang jelasnya datang. Lalu, ketika inspirasi itu datang gue akan berada di mode kreatif gue, nulis deh.

Dan begitulah cara gue bikin Broken Open. Semuanya ngalir, dari liriknya, melodi gitarnya.

Sebenernya, gue juga nggak ngerti gimana "kreativitas" itu bekerja. Meskipun, gue udah ada di bidang song writing ini 10 tahun, tapi gue selalu terbuka kalau ada inspirasi yang datang di otak gue, soal apapun itu. "Just be open to it" dan gue seneng lagunya udah berhasil dibuat.

Ada kendala nggak sejauh lo bikin single ini?

Kendala terbesar di lagu ini adalah menggali diri gue lebih dalam dan terbuka untuk menjadi rapuh (vulnerable). Dan itu (jujur sama perasaan sendiri) bukan sesuatu yang gue bisa lakukan dengan mudah, bahkan sebagai seorang penulis lagu.

Gue cenderung nggak bisa 100% mengekspresikan perasaan gue. Kebanyakan, gue malah mengabaikan mereka semua, apalagi kalo udah lewat.

Jadi, di lagu ini challenge gue adalah untuk menjadi 100% jujur sama diri sendiri. Ternyata, gue bisa dan gue bangga sama diri sendiri bisa lewatin itu dan bikin lagu ini.

Baca Juga: Kolaborasi dengan Calum Scott Lewat ’Heaven’, Lyodra: Gue Gugup tapi Senang

So, gue juga mau berterima kasihsama produser gue, Matthew Johntson. Karena dia tuh yang challenge gue untuk menggali diri gue lebih dalam lagi.

Waktu gue dateng ke studio untuk bahas lagunya, dia kayak excited banget. Dan gue kasih liat ke Matthew, "Wow! itu lagu bagus lho, Chad!" Dan kalimat itu datang dari song writer yang jauh lebih berpengalaman dari gue.

Jadi, saat itu juga gue terdorong untuk lebih jujur dan raw ketimbang jadi perfect di lagu ini sendiri.

Dan itu yang membantu gue buat menggali lebih dalam, daaan yah. Itulah hal yang sulit juga, sharing tentang perasaan gue ke orang-orang.

Dari informasi yang kita baca, sebenernya single lo ini udah di produksi sejak akhir 2019, tapi kenapa lo baru rilis tahun ini?

Sebenernya, gue mengakiri proses kreatif di tahun 2018. Dan gue akhirnya dateng ke studionya Matthew. Dan, dia bilang kalo kita berdua harus bikin sesuatu, bikin musik. "Kalo misalnya lo suka sama hasilnya, gas aja kita bikin album. Kalo lu ngerasa kureng, yaudah kita tinggal gausah bikin apa-apa,"

Jadi, gue bikin 1 lagu, dan gue suka banget. Dan akhirnya kita kerjain selama 2019 dan akan dirilis 2020. Tapi, karena pandemik menimpa dan susah rasanya kalau mau rilis musik, jadi diundur aja.

Dan gue menggunakan waktu extra itu untuk ngasilin lebih banyak projek, merekam lebih banyak lagu dan bikin lagunya jadi lebih bagus. The pandemic is bad, tapi di balik itu ya ada hikmahnya juga. Di mana lu gabisa maksain bikin karya atau album, karena it just happen, mengalir aja.

Baca Juga: Gorillaz Pamer Karya Baru, Ini Dia Bocoran Single 'Cracker Island'!

Okey, Chad. Sebelumnya lo udah sering banget nih berkolaborasi dan manggung bareng beberapa musisi. Ada nggak sih musisi lain yang lo pengen banget ajak kerja sama?

Gue punya banyak banget list musisi yang pengen banget gue ajak kolab.

Gue adalah penggemar berat John Mayer, dan kalo gue ada kesempatan untuk kolab; entah mau nulis musik, mau tur, itu akan menjadi sebuah mimpi yang jadi kenyataan. Karena gue sangat terinspirasi dari dia.

Terus, musisi lainnya adalah, D'Angelo, Maggie Rogers, dia keren banget! Trus ada Mia Bridges, Ellen Stone, Billie Eilish, yah banyak banget deh yang pengen gue ajak kolab dan respect banget sama mereka.

So, semoga gue bisajalani kerja sama bareng mereka.

Sebelumnya lo udah pernah ke Asia ya? Ada rencana untuk ngadain gig/tour nggak di Indonesia?

Tentuu! Pengen banget bisa ke daerah South East Asia lagi. Gue pernah manggung di Singapura tahun 2019, dan keren banget. Itu pertama kalinya manggung di Asia Tenggara dan atmosfirnya seru banget. Orang-orangnya juga rame abis.

Dan gue baru sadar kalo gue di daerah Amerika Utara dan rasanya sulit banget buat menyebarkan musik sampe ke sana. Tapi ternyata, gue bisa main musik di sana dan orang-orangnya welcome bahkan suka sama musik gue.

Jadi, gue punya plan untuk kembali ke Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Gue nggak bisa janjiin kapan tepatnya, tapi gue akan ke sana, buat bikin show di Indonesia.

Tapi sebelumnya untuk urusan lain, lo pernah ke Indonesia nggak?

Gue ga pernah ke Indonesia, but I'd love to!

Apa yang lo tau tentang Indonesia?

Gue taunya sih Indonesia itu banyak pulau.. dan Bali? gue tau Bali.

Gue nggak tau banyak sih, tapi yang gua tau di sana panas. Terus, gue tau kalo Jakarta adalah ibu kotanya.

Pokoknya, gue sangat seneng untuk belajar banyak. Kayak, Sumatera, Jawa.. mungkin masih sedikit sih yang gue tau. Gue masih perlu banyak belajar. Dan mungkin kalo gue dateng, lo bisa jadi tour guide gue?

Baca Juga: Tarra Budiman Siap Jadi Couch Bagi Entrepreneur Muda Kembangkan Bisnis Berkelanjutan

Hahahaha sure! Oke, pertanyaan terakhir nih, Chad. Kalo lo sekarang ini bukan musisi, lo bakal jadi apa?

Pertanyaan bagus! Kalo misalnya gue bukan musisi, gue pasti tetep ada di industri kreatif sih.

Gue enjoy marketing sebenernya. Karena juga kan gue sekarang ini jadi artis yang independen, gue melakukan segala sesuatunya sendiri dan itu sebenernya proses tersendiri yang gue seneng juga ngejalaninnya.

Tapi di samping itu, gue suka masak. Jadi mungkin gue akan masuk ke sekolah kuliner dan jadi chef.

Karena gue ngerasa kreatif dan artistik. Jadi, pastinya gue bakal tetep membuat sesuatu dan ya... kayak musik skrg aja. Untuk membuat sesuatu. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x