Alasan ia memilih Prodi Psikologi karena ingin mengembangkan kemampuan yang dimiliki setiap individu, khususnya di bidang akademik.
“Di sisi lain, gue juga tertarik buat mendengarkan dan memahami dinamika tiap individu, bukan cuman dinamika permasalahan akademiknya, namun di berbagai aspek kehidupannya. Sehingga, gue akhirnya berpikir-pikir kembali dan kemudian memilih jurusan psikologi,” ungkapnya.
Setelah diwisuda, rencana selanjutnya adalah mencari pekerjaan dengan peminatan di bidang human resource.
Setelah dirasa sudah punya pengalaman yang cukup dan stabil secara finansial, maka ia bakal melanjutkan pendidikan untuk meningkatkan kemungkinan karir yang dapat dicapai dan mengejar keinginan untuk menjadi seorang dosen/pengajar.
Bercerita tentang sistem belajar yang dilakukannya selama ini, Mikhael menjelaskan bahwa sederhananya terkait dengan refleksi, sharing, dan juga uji coba.
“Jadi, selama belajar, gue ngerangkum materi-materi tiap mata kuliah dengan bahasa gue sendiri. Kalo nggak paham, gue coba cross check di sumber lain,”
Materi kuliahnya pun seringkali ia hubungkan dengan contoh nyata di kehidupannya, mengingat jurusannya membahas soal manusia itu sendiri.
Selain itu, ia juga buat kelompok kecil setiap menjelang ujian, yang isinya bikin mentoring kecil-kecilan biar lebih paham sama materi ujiannya.
“Terakhir, gue bikin soal sendiri dari materi yang ada lewat google form dan coba jawabnya pas menjelang jam ujian,” paparnya.
Baca Juga: Daftar UNDIP Jalur Ujian Mandiri, Tes UM Bisa dari Rumah!
Arti pendidikan buat Mikhael adalah terus bergerak maju dan memperbaiki diri dari pengalaman yang ada.
Bukan cuman di bidang akademik, tapi juga dalam sikap, perilaku, dan juga berbagai aspek kehidupan lainnya.