Hal tersebut jadi fokus pengembangan isu policy paper recommendation dari gugus B20 Future of Work and Education Task Force .
Ketua B20 Future of Work and Education Task Force, Hamdhani D. Salim mengatakan, teknologi yang jadi penggerak ekonomi digital, jadi salah satu fokus yang perlu jadi perhatian karena terkait permasalahan pendidikan.
Pendidikan adalah fondasi menciptakan tenaga kerja yang siap menghadapi era pekerjaan di masa akan datang.
Apalagi pemerataan akses teknologi digital yang bersifat inklusif jadi isu krusial Presidensi B20 Indonesia.
“Saat ini problemnya, ada pada ketimpangan infrastruktur digital antara negara maju dan berkembang, termasuk soal pembiayaan, kesiapan perusahaan, literasi digitalnya termasuk soal akses pengetahuan atau pendidikan,” kata Hamdhani D. Salim.
Menurut Hamdhani, pandemi dan perubahan iklim mendorong digitalisasi semakin cepat bergulir sehingga mengarahkan dunia kerja untuk mampu dan siap menerapkan teknologi.
Alhasil dunia pendidikan harus secara cepat beradaptasi menyiapkan sumber daya manusia yang mumpuni dalam menghadapi pola dan dunia kerja masa depan.
“Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah melalui penciptaan pekerjaan dan pendidikan berkelanjutan dengan membangun sistem terintegrasi yang mampu menciptakan wirausahawan, meningkatkan kapasitas UMKM dan meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Terutama bidang vokasi dan pelatihan berbasis keahlian seperti pembelajaran digital untuk era pasca pandemi,” jelas Hamdhani.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang HI, Bernandino Vega Jr. mengatakan Indonesia yang memiliki bonus demografi angkatan muda, harus mampu mengoptimalkan potensi tersebut dengan mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam memanfaatkan teknologi di dunia pendidikan agar bisa matching dengan kebutuhan dunia bisnis dan industri masa depan.
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020, jumlah generasi Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94% total populasi. Sedangkan generasi milenial mencapai 69,38 juta jiwa atau 25,87 % dari total populasi.
Teknologi digital nggak hanya mengubah lanskap dunia pendidikan dan pola pekerjaan saja, tetapi juga ekonomi secara global.
Karena ekonomi digital akan mengubah secara fundamental berbagai bentuk aktivitas ekonomi yang ditandai transisi pola kegiatan ekonomi konvensional ke pola yang memanfaatkan teknologi.