HAI-ONLINE.COM -Menjadi salah satu band terbesar di dunia di dekade 1970an, otomatis membuat Deep Purple kerap berkeliling dunia untuk melakukan konser di banyak negara, termasuk Indonesia.
November 1975, Deep Purple terbang dari Hawaii ke New Zealand untuk sebuah show, dilanjut ke Australia untuk lima show.
Sebenarnya mereka akan langsung lanjut ke Jepang, tetapi promotor di Indonesia berhasil mencegat dan meminta mereka untuk manggung di Jakarta.
Namun semuanya nggak berjalan lancar dan hal-hal jadi nggak terkendali.
Baca Juga: Scream 5 Resmi Rilis Trailer, Ceritakan Kejadian 25 Tahun Setelah Pembunuhan di Woodsboro
Sialnya, tampilnya band rock legendaris ini pada tanggal 4-5 Desember 1975 bersamaan dengan konflik dan kericuhan yang sedang berkecamuk di Indonesia saat itu.
Kemudian pengalaman mereka manggung di tanah air untuk kali pertama semakin berjalan dengan nggak mulus karena harus menghadapi kejadian memilukan dalam tur mereka, seorang crew dan body guard yang sangat supel, Patsy Collins yang jatuh dari lantai delapan di lubang lift dan seketika meninggal dunia di Hotel Sahid Jaya, Jakarta.
Nggak berhenti di situ, seorang crew, manajer Rob Cooksey, dan bassist Glenn Hughes sempat ditahan selama satu malam karena dituding menjadi penyebab kematian Collins.
“Sang Hakim terlihat seperti tipikal Jenderal Amin, medali dimana-mana dan dia bawa revolver yang dia mainin terus-terusan. Dia terus memutar silinder dan memasukkan peluru ke dalamnya.
"Dia bilang semua ini adalah insiden tragis dan kita harus melewati formalitas buat mendapatkan paspor kembali. Intinya pokoknya kita harus bayar 2,000 US dolar untuk mengambil paspor kita lagi,” ungkap Cooksey dalam buku biografiDeep Purple: The Illustrated Biographykarya Chris Charlesworth rilisan tahun 1983.