Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nggak Mau Berat Badan Bertambah Saat Lebaran, Begini Cara Atur Makan, Tidur dan Olahraga Pasca Hari Raya!

Al Sobry - Sabtu, 30 April 2022 | 14:14
Mau berat Badan turun

Mau berat Badan turun

HAI-Online.com- Kebaikan bulan puasa diantaranya adalah membuatsejumlah orang bisa mengurangi berat badan berlebih mereka dan memperbaiki profil kolesterolnya.
Berbanding terbalik dengan data kesehatan pada hari raya, di mana banyak orang cenderung mengalami kenaikan berat badan terutama saat setelah menghadapi ragam hidangan makanan lebaran.
Artinya, banyak dari kita yang berat badannya sempat turun saat menjalani puasa namun dalam waktu singkat, berat badan dapat kembali lagi ke semula.
Menurut dataNutrifood Research Center yang dibagikan pada Senin (25/4/2022) lalu, kenaikan berat badan yang dialami banyak orang selama masa liburan paling lama tetap bertahan pada waktu 6 minggu setelah liburan dan mencapai 51 persen mengalami kenaikan dari total kenaikan berat badan tahunan.

Baca Juga: Meski Tabu Dibicarakan, Ilmuwan Harvard Sebut Alien itu Nyata, Ini Teorinya!

Hal ini jika tidak diperhatikan dengan baik dapat menyebabkan masalah kegemukan di usia lanjut. Nggak heran, banyak dari kita yang perutnya mulai sudah tidak rata, terlebih saat balik dari mudik dan merayakan lebaran.

Rendy Dijaya, selakuResearcher & Health Educator Nutrifood Research Center sempat memberikanbeberapa tips menjaga berat badan saat menjelang lebaran, salah satunya adalah menghindari makan dalam porsi besar, memilih menu seimbang, dan memerhatikan asupan gula, garam, dan lemak.
Menurutnya, banyak dari kita yang sering kalap menghadapi makanan lebaran, padahal tidak hanya ssat berpuasa saat lebaran juga kita bisalebih menahan jika sedang berusaha menurunkan berat badan.
"Caranya dengan mengambil porsi kecil yang lebih bermanfaat untuk menjaga kelebihan kalori. Kalo porsinya besar kan space-nya banyak jadi kelebihan kalori. Selain itu menu harus bergizi seimbang secara nutrisi makro (karbohidarat protein lemak) maupun mikro (vitamin mineral),” jelas Rendy pada Senin lalu.
Rendy melanjutkan, asupan gula, garam, dan lemak harus diperhatikan dan tidak boleh berlebih. Bukan tidak mengonsumsinya tapi membatasinya.

Ia mengingatkan lagi, batasan maksimal asupan harian untuk gula adalah 50 gram, garam 5 gram, dan lemak 67 gram.

“Cara membatasi gula yaitu dengan mengonsumsi yang manis alami seperti dari buah atau dengan pemanis rendah kalori. Untuk mengurangi garam, cukup dengan penggunaan rempah, jamur, dan mengurangi kondimen seperti pakai saus, sambal, kecap. Untuk mengurangi lemak bisa kurangi metode masakdeep frykarena ketika menggoreng secara minyak pun banjir, lemak itu menyerap ke makanan apalagi yang bertepung, bebernya.

Baca Juga: Jagain Otot dan Otak Kita, Ini 5 Asupan Nutrisi Penting untuk Selama Ramadan

Untuk yang sedang menjaga berat badannya, Certified Nutrition and Wellness Consultant & Co-Founder MUFIT, Aldis Rusli, SKM, CNWC juga mengingatkan jangan percaya pada satu mitos yang menyebutkan, menjaga berat badan itu cukup dengan menjaga pola makan saja.

Padahal, menurutnya masih ada dua hal lainnya yaitu menjaga waktu istirahat atau tidur, dan serta aktivitas fisik alias olahraga.

Untuk tidur, usahakan durasi istirahatnya mencapai 7-8 jam perhari. Jika kurang dari 5 jam perharinya, maka akan juga berisiko mengalami kenaikan berat badan.

Sementara untuk aktivis fisik, tergantung tujuan masing-masing. Olahraga dengan intensitas tinggi membantu mencegah kenaikan berat badan dan juga menjaga penurunan berat badan karena adanya program diet misalnya.

Aktivitas fisik ini sebaiknya rutin dilakukan saat puasa, jelang lebaran dan setelahnya, semu bisa dimulai dari yang paling dasarnya.

“Ketika berpuasa paling dasar meningkatkan aktivitas fisik bisa dengan berjalan kaki, memperbanyak waktu berdiri, naik turun tangga, bersih-bersih rumah juga bisa, hingga rutin cuci mobil pun bisa dilakukan setiap hari. Lakukan 3-5 kali seminggu untuk olahraga ringan, lalu 2-3 kali untum olahraga outdoor,” jelas Aldis.

Menurut Aldis, perbedaan olahraga antara sebelum berpuasa dan saat berpuasa ada pada intensitasnya.

"Berbeda intensitas, nah yang biasa intensitas sedang ke tinggi, kalo puasa intensitas rendah ke sedang. Tips olahraganya itu dilakukan pada waktu yang tepat yaitu jam 4 sore, terutama memang ada hormon-hormon yang harus disalurkan secara apositif sehingga terjadi pembakaran lemak, gula, dan lainnya yang lebih optimal. Pastikan juga nutrisi terpenuhi saat sahur dan berbuka,” lanjutnya.

Terdapat tiga jenis olahraga yang memberikan dampak dengan fungsi spesifik. Ada stretching namun perbanyak gerakan statis, aerobic seperti jogging dan sepeda, lalu olahraga strength dengan cara latihan beban atau menggunakan alat berat. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x