Walau mereka membayar untuk menonton penampilan Alice, Staley nggak mau tau. Doi memanggil salah satu pria dari kerumunan yang chaos itu naik ke atas panggung, lalu Staley memukulnya beberapa kali.
Cowok itu dikeluarkan dari lokasi oleh keamanan, lalu Staley berkata ke mikrofon “F*ckin Nazis die!”.
5. Rehabilitasnya
Staley udah jadi pentolan salah satu band rock terbesar tahun 1990-an, dan kadang musisi cenderung ngebiarin ketenarannya itu makin naik terus. Tapi Staley nggak begitu.Susan Silver menuturkan kalo Staley itu nggak punya rasa ego kayak kebanyakan para vokalis punya.
Banyak yang berada di posisi kayak Layne itu jadi punya tembok ke yang lain, sedangkan Layne nggak punya tembok sama sekali.
Baca Juga: Mengenal Mad Season, Supergroup Grunge Seattle yang Cuma Punya Satu Album
Barrett Martin ex personil Screaming Trees, yang pernah bermain di Mad Season juga mengingat dalam sebuah wawancara kalo Staley murah hati ke para penggemarnya.
“Dia kayak pria yang baik banget. Dia keren! Tiap pertunjukan yang kita mainkan bareng itu selalu terjual habis. Pasti ada aja anak-anak yang nggak kebagian tiket dan ingin masuk, di situ Layne bakal bertindak dengan ngasih daftar tamunya ke anak-anak yang nggak bisa masuk”.
Di samping berita negatif yang sangat ramai menghunjam Layne saat masa-masa perjuangannya, Layne begitu diselimuti oleh kebaikannya yang saat itu sangat dirasakan oleh orang sekitarnya.
Rest In Peace Layne Staley! (*)