HAI-Online.com - Menjalani lamunan tanpa arah dengan hingar bingar aktivitas manusia dan mesin yang nggak kenal henti sangat lah mengesalkan bagi sebagian besar orang.
Acap kali, lamunan dan amatan jitu penuh taji kerap diasosiasikan dengan kegiatan nir-produktif. Kata siapa?
Mudah emang untuk mengukur dan menilai sesuatu yang nggak pernah diketahui dengan pasti.
Diusung dengan lamunan yang penuh kesan serius, anggapan nir-produktif tersebut dilawan telak oleh seorang solois yang menggunakan moniker Mati Di Saturnus.
Mas'aril Muhtadin, adalah nama lengkap sang musisi yang akhirnya memutuskan untuk berkarya sendiri tersebut.
Baca Juga: Bikin Merinding, Hati-Hati di Jalan Live Tulus Jadi Sing a Long di Popstar
Keputusannya ini pun hanya didasari oleh alasan "belum menemukan partner yang cocok sampai sekarang," ujarnya lugu via keterangan pers.
Solois asal Malang ini membangun karier bermusiknya dengan perlahan. Persisten, konsisten, namun tetap kompeten.
Kesemua hal pun dilakukannya dengan mandiri dan organik. Semua materi dan nada yang dimunculkan dibiarkan mengalir begitu saja di kepala yang tersambung rapi dalam instrumen dan lantunan vokalnya yang bersahaja.
Baca Juga: Album Solo Edisi Terbatas Ultah Lisa Blackpink Sudah Terjual Habis, Ini Bocoran Isinya!
Album debut bertajuk 'Balada Orang-Orang Piknik' (2021) menjadi langkah awal bagi Mati Di Saturnus dalam memulai lamunannya dengan serius.
Didasari oleh ide yang mengalir dengan liar dari kepalanya, Mati Di Saturnus pun bergerilya untuk merangkum seluruh idenya tersebut lewat katalog pertamanya ini.