Lantas, apa saja yang dipelajari mahasiswa Pendidikan Vokasi di Perguruan Tinggi?
Tentu, salah satu hal yang penting untuk diperhatikan yaitu perbedaan kurikulum antara pendidikan antara vokasi dan sarjana.
Kita dapat melihat, perbedaan mencolok kurikulum pendidikan vokasi dan sarjana itu dari komposisinya. Di vokasi, kurikulumnya menempati 60 persen praktik dan 40 persen teori sementara pendidikan akademik/sarjana kebalikannya, yaitu 60 persen teori dan 40 persen praktik.
Berapa Lama Jadi Mahir?
Masa studi vokasi terbilang lebih singkat dibandingkan dengan sarjana. Untuk vokasi, jangka waktu pendidikan antara 1-4 tahun tergantung jenjang diploma yang dipilih.
Kamu sangat bisa menyelesaikan studi dalam 1 tahun untuk D1, 2 tahun untuk D2, 3 tahun untuk D3, dan 4 tahun untuk D4.
Sedangkan untuk sarjana, paling cepat menghabiskan 3,5 tahun untuk selesai S1, 1-2 tahun untuk S2 dan untuk S3 bisa bervariasi mulai dari 3-7 tahun.
Oh ya perlu diketahui, beberapa program sarjana juga memiliki program profesi, seperti kedokteran gigi, farmasi, dan sebagainya.
Namun juga, bagi lulusan vokasi, terutama mereka yang telah menyelesaikan studi D4, kamu pun bisa study cross, yaitu melanjutkan studi pendidikan akademik ke program magister karena untuk jenjang D4, kamu itu sudah bergelar Sarjana Terapan, sehingga memungkinkan sekali untuk langsung meneruskan ke Strata 2.
Baca Juga: Mengenal Program D2 Jalur Cepat, Lulusan SMK Nggak Perlu Kuliah Buat Dapet Gelar Diploma?
Meski begitu kembali lagi ke tujuan awal, mengapa pendidikan vokasi ini fokus ke program keahlian mahasiswanya agar begitu lulus kuliah sudah siap diserap lapangan pekerjaan menyesuaikan dengan link and match bekerja.
Soal kualitas kemampuan lulusan vokasi ini juga dipastikan nggak kaleng-kaleng, namanya juga si mahir, ya kan? So, kalo kamu mau menjadi si ahli, ambillah pendidikan vokasi.