Follow Us

Damon Albarn: Gue Sempet Pengen Terjun ke Karier Politik, Tapi Pertemuan dengan Tony Blair Bikin Gue Paham Kalo Politik itu Kejam

Mohammad Farras Fauzi - Jumat, 10 Desember 2021 | 16:28
Damon Albarn, 2021
Press Photo by Linda Brownlee

Damon Albarn, 2021

HAI-Online.com - Damon Albarn ternyata sempet berusaha untuk terjun ke karier politik. Namun semua itu sirna setelah pertemuannya dengan mantan PM Inggris, Tony Blair.

Melalui pembicaraan bareng koran lokal Inggris, Metro yang dilansir via Contact Music, Damon buka-bukaan mengenai pertemuannya kala itu bersama Tony Blair pada 1997, sebelum Mr. Blair naik menjadi Perdana Menteri Inggris.

Berdasarkan pandangannya, pertemuan itu justru meninggalkan kesan "menakutkan" bagi dirinya, dengan mendeksripsikan politik sebagai sebuah bisnis yang kejam dan gelap.

"Politik adalah bisnis yang sungguh kejam dan kelam. Tapi bohong kalo dulu gue nggak mempertimbangkan untuk terjun ke dalamnya saat masih muda dulu," kenangnya.

Baca Juga: Beri Persembahan untuk Texas, Khruangbin & Leon Bridges Ciptakan Dunia Baru di EP Kolaborasi 'Texas Moon'

"Bahkan gue sempet mengatur pertemuan dengan Tony Blair sebelum dia naik jabatan menjadi Perdana Menteri kala itu, dan itu sangat membuat gue takut," tambahnya.

Meski begitu, hal tersebut nggak mengurangi pandangan kritis dari seorang Damon Albarn terhadap fenomena sekitar yang menjadi fokusnya.

Penyanyi berusia 53 tahun ini juga membenarkan kalo seluruh karier solonya terinspirasi dari politik, lingkungan hidup, dan kondisi masyarakat secara umum.

Melalui album solo terbarunya 'The Nearer The Fountain, More Pure The Streams Flows', doi bahkan mengambil inspirasi dari program pertahanan nuklir dari pemerintah Britania Raya di era 1960 hingga 1990-an, 'Polaris'.

Baca Juga: Daniel Craig Pensiun, Produser Sebut James Bond Baru Nggak Mesti Bule Kulit Putih!

Sebagai seorang musisi dan penulis lagu yang memiliki pandangan kuat dan kritis terhadap politik, Damon emang dikenal sebagai seseorang yang memiliki keberpihakan terhadap lingkungan hidup, sehingga dirinya sangat anti dengan program nuklir.

"Gue emang bukan politisi, tapi gue adalah musisi. Musik emang terkadang menjadi sebuah pelarian untuk rasa muak dari semua fenomena yang meresahkan tersebut," ujarnya.

"Seperti contohnya adalah dampak dari nuklir yang selalu menjadi akar dari kecemasan gue sedari masa remaja. Bayangin aja negara sekecil Inggris sekarang memiliki 15 atau 16 pembangkit listrik tenaga nuklir. Ini menyeramkan banget," pungkasnya mengakhiri.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest