China terus memantau apresiasi nilai mata uangnya dengan membeli dollar AS dan menjual Yuan. Hal ini menyebabkan nilai Yuan undervalued sebesar 30 persen terhadap dollar pada akhir 2005.
Namun, tren ini berbalik sehingga membuat nili Yuan melemah terhadap dollar AS mulai Juni 2018 ketika AS memberlakukan tarif pada produk China.
Pada 8 Agustus 2019, bank sentral China menurunkan nilai Yuan menjadi 7,0205 per dollar AS, level terlemah sejak April 2008. Pelemahan Yuan membuat ekspor China lebih menarik dan dipandang sebagai respons China terhadap perang dagangnya dengan AS.
Baca Juga: Inilah Alasan Ban Berwarna Hitam, Ternyata Dulunya Itu Putih Lho
Jadi itulah beberapaalasan kenapa banyak produk made in China di dunia. Ternyata ketersediaan tenaga kerja yang murah hanya salah satu faktor alasan dari pertanyaan tersebut.
Dibutuhkan lebih dari sekadar biaya tenaga kerja yang rendah bagi negara berkembang untuk membangun ekosistem bisnis yang dapat bersaing dengan China. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Banyak Produk Made in China?"