Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

8 Fakta Update Vaksinasi Bagi Penyintas Covid-19, Dulu 3 Bulan Sekarang Sebulan Pasca Sembuh

Al Sobry - Jumat, 15 Oktober 2021 | 14:13
Fakta Update Vaksinasi Bagi Penyintas Covid-19, Dulu 3 Bulan Sekarang Sebulan Pasca Sembuh

Fakta Update Vaksinasi Bagi Penyintas Covid-19, Dulu 3 Bulan Sekarang Sebulan Pasca Sembuh

Sementara itu, vaksinasi untuk ibu hamil di Indonesia baru ada 3 jenis vaksin yang disetujui yaitu Pfizer, Moderna, dan Sinovac.

Diharapkan akan lebih banyak lagi vaksin yang disetujui untuk ibu hamil, agar lebih banyak pilihannya.

Baca Juga: Keluarganya Kena Covid-19 tapi Dia Aman, Ozzy Osbourne Anggap Berkah 'Kekuatan Setan' “Menurut studi, ibu hamil yang kena COVID-19, risiko kematian meningkat sampai 70 persen. Jadi segeralah divaksin. Syaratnya, minimal 13 minggu kehamilan. Vaksinasi COVID-19 tidak boleh dilakukan di trimester 1 kehamilan,” tambah dr. Jeff.

Untuk ibu menyusui, lebih leluasa. Bisa memakai vaksin yang ada di Indonesia. Masih banyak yang takut, nanti ada komponen vaksin yang masuk ke ASI lalu ditelan oleh bayi.

Hal ini tidak benar. Dari penelitian, tidak terbukti terjadinya hal tersebut. Yang masuk ke bayi melalui ASI hanyalah antibodi yang terbentuk dari hasil vaksin pada ibu. Jadi ibu tidak perlu takut, bisa menyusui seperti biasa. Jauh lebih baik divaksin daripada tidak divaksin.

8. Vaksin untuk anak sekolah?

Belum tersedianya vaksin anak di bawah 12 tahun, padahal usia tersebut sudah akan diwajibkan until mulai masuk sekolah.

Baca Juga: Sertifikat Vaksin Plus KTP yang Cocok Jadi Syarat Mutlak Naik KRL, Tidak Lagi Pakai Surat!

Soal ini, Prof Rini, meyakinkan bahwa protokol sekolah tatap muka yang ada sudah sangat ketat. Anak-anak maksiml hanya sekitar 2 jam di kelas dan wajib menggunakan masker bahkan ada yang double masker dan menambahkan face shiled.

Selain itu, pembelajaran tatap muka pun hanya digelar dua minggu sekali dan anak tidak membawa bekal sehingga tidak membuka masker selama di sekolah.

“Sampai saat ini di DKI Jakarta yang sudah memberlakukan sekolah tatap muka, belum ada klaster sekolah. Ada kasus namun ternyata anak tertular dari klaster di rumah,” kata Prof. Rini.

Karena anak-anak belum bisa divaksin, menurut Prof. Rini, salah satu upaya melindungi dari infeksi COVID-19 dengan memberikan nutrisi yang sehat.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x