Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Inilah Sejarah di Balik Lomba Makan Kerupuk yang Rame tiap 17 Agustus

Hanif Pandu Setiawan - Senin, 16 Agustus 2021 | 18:05
Ada yang kangen ikut lomba makan kerupuk, sob? Ternyata lomba ini punya sejarahnya, lho.
Rudi Ardiansyah/Wikimedia

Ada yang kangen ikut lomba makan kerupuk, sob? Ternyata lomba ini punya sejarahnya, lho.

HAI-Online.com – Momentum perayaan HariKemerdekaan Republik Indonesia kayaknya nggak lengkap tanpa lomba-lomba yang selalu bikin rame di bulantersebut.

Lomba-lomba tersebut jadi kegiatan yang selalu meriah saat 17-an.Nah salah satu lomba yang selalu ada tiap merayakan 17 Agustus adalah lomba makan kerupuk. Eits, ternyata lomba makan kerupuk inipunya sejarahnya tersendiri lho, sob.

Melansirakun Instagram resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), @kemdikbud.ri pada Senin (17/8/2021), lomba ini punya sejumlah fakta menarik yang membuatnya dijadiin lomba tahunan tiap 17 Agustus.

Meski kelihatannyasederhana, lomba ini menyimpan nilai sejarah dan filosofis di dalamnya.

Baca Juga: Sejarah Penemuan Mi Instan sampai Jadi Makanan Terpopuler di Dunia

Kerupuk sendiri merupakan salah satu makanan pelengkaputama bagi bangsa Indonesia, khususnya pada era 1930 hingga 1940-an.

Saatitu, krisis ekonomi sedang terjadi di Indonesia dan menyebabkan harga kebutuhan pangan melonjak sehingganggak terjangkau oleh masyarakat kalangan menengah ke bawah.

Akhirnya kerupuk pun menjadi salah satu penyambung hidup lantaran harganya yang terjangkau.

Kemudian pada tahun 1950-an mulai bermunculan lomba-lomba untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia.Salah satunya adalah lomba makan kerupuk.

Baca Juga: Ada di Mana-mana, Begini Asal-Usul Mangkuk Ayam Jago Khas Tukang Bakso & Mie Ayam

Selain untuk menghibur rakyat setelah masa peperangan berakhir, lomba tersebut juga menjadi pengingat bagi masyarakat Indonesia tentang kondisi sulit dan memprihatinkan pada masa perang.

Dahulu pelaksanaan lomba makan kerupuk hanya dilakukan oleh warga menengah ke bawah saja.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x