Jumlah sel darah putih setiap peserta dicatat lima menit sebelum dan 45 menit setelah mencapai orgasme. Hasilnya, jumlah sel darah putih itu ditemukan lebih tinggi pasca-orgasme.
Apakah penelitian ini berarti orang harus memanjakan diri dalam masturbasi agar tetap sehat di masa pandemi? Sabar dulu...
Baca Juga: Awas Masturbasi Pakai Sabun Punya Risiko Iritasi ke Katup Sperma
"Ada beberapa studi sangat kecil yang menunjukkan bahan kimia yang terkait sistem kekebalan tubuh dipengaruhi rangsangan seksual," begitu kata Gail Saltz, MD, profesor psikiatri di New York-Presbyterian Hospital Weill-Cornell School of Medicine kepada Health.
"Dari pengamatan saya, tidak ada penelitian yang mengatakan secara khusus bahwa masturbasi meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah atau membantu melawan infeksi," ujarnya.
Keduanya melawan infeksi sebagai bagian dari respon kekebalan tubuh.
Neurotransmitter ini adalah bagian dari sistem endocannabinoid, yang dapat memainkan peran penting dalam mengatur tubuh.
Kejadian orgasme juga merangsang sistem endocannabinoid --seperti orgasme-- dapat memiliki efek positif pada sistem kekebalan tubuh, peradangan, dan yang paling terasa adalah merespon stres.
Baca Juga: Cowok Bisa Mengalami 4 Jenis Ereksi Wajar, Tapi yang Terakhir Nggak Enak Deh!
Nah, orgasme yang dimaksud sering juga dapat memiliki manfaat kesehatan jangka panjang, baik melalui masturbasi atau hubungan seks.
Menurut Harvard Health Publishing, pria yang berejakulasi antara 4 dan 7 kali seminggu pada usia 20 - 29 tahun mengalami pengurangan risiko terkena kanker prostat di kemudian hari.
Penelitian ini termasuk ejakulasi melalui masturbasi, hubungan seksual, dan mimpi basah.
"Cara paling penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh kita berfungsi normal adalah memakai cara kuno yang tidak suka dibicarakan orang, yaitu diet dan olahraga."
Demikian kata Timothy Mainardi, MD, ahli alergi dan imunologi yang berbasis di New York City, kepada Health.