Follow Us

HAI Demos: Debut Menjanjikan dari White Chorus lewat Album 'FASTFOOD'

Mohammad Farras Fauzi - Rabu, 07 Juli 2021 | 20:30
White Chorus
Microgram Enternainment

White Chorus

HAI-ONLINE.COM - Setelah mencoba menjajaki beberapa daerah di Nusantara untuk menemukan mutiara-mutiara baru di pergulatan musik Indonesia, HAI Demos akhirnya kembali lagi ke tanah Pasundan, kota Bandung.

Nggak heran lagi, Bandung emang sangatlah spesial dan nggak pernah capek untuk menyajikan karya-karya terbaik dari wilayah dataran tinggi ini.

Bukannya pengen menganakemaskan - dari banyaknya band atau musisi baru yang "kurang layak" untuk didengarkan yang lahir di sini - Bandung tetap dapat mengcounter fenomena tersebut dengan sajian kebaharuan yang susah untuk ditemui di kota lain.

Baca Juga: HAI Demos: Sajian Penuh Bobot untuk Wakilkan Anak Muda dari Alfariizi

White Chorus kali ini mewakili kebaharuan tersebut, meski mereka terhitung sebagai band yang nggak baru-baru banget sih emang. Saya mulai kenal mereka sejak tiga tahunan lalu di 2019 lewat sirkel per-Bandungan pribadi saya. Mereka juga sempat rilis EP berjudul 'Happysad' di kala itu secara mandiri.

Waktu itu nama White Chorus belum masuk ke ranah wajib untuk masuk daftar putar pribadi saya. Namun kini, lewat rangkaian single mereka di tahun 2020 kemarin, White Chorus bener-bener berhasil memberi asupan bergizi untuk gendang telinga saya setelah merangkainya dengan debut album yang sangat menjanjikan, 'FASTFOOD' yang baru rilis minggu kemarin (02/07).

Dihuni oleh Clara Friska Adinda dan Emir Agung Mahendra, duo ini secara menarik juga membuat moniker mereka masing-masing dengan Friska yang berperan sebagai White Skeleton, sementara Emir bertugas menjadi Analog Chorus. Keduanya kemudian meleburkan cita rasa musik dan perasaan mereka menjadi satu untuk menciptakan term White Chorus.

Baca Juga: HAI Demos: Matahara Sebagai Manifestasi Metropolitan: Di Antara Melbourne & Jakarta

“Melalui album ini, kami membicarakan tentang isu-isu, baik sosial maupun personal, yang banyak terjadi di sekitar kami hari ini, mulai dari trauma masa lalu, jatuh cinta yang sepaket dengan patah hati, seksualitas, maupun perasaan senang yang dialami,” tutur Clara Friska tentang 'FASTFOOD'. “Berbagai tema tersebut kami kemas secara instan, sama seperti ketika kamu makan french fries atau ice cream.”

Ungkapan Friska di atas bisa saya setujui dan nggak dalam waktu bersamaan. Dari pernyataan terkait dapat ditarik kesimpulan kalo duo ini punya kelebihan untuk menangkap fenomena yang bisa mereka terjemahkan secara apik di 'FASTFOOD'.

Total sepuluh nomor catchy melengkapi album debut dari band yang kini berada di bawah naungan manajemen Microgram Entertainment ini. Nomor jagoan saya untuk album ini adalah 'Telephone Call'; sederhana, elegan, dan jauh dari kesan ieu band Bandung pisan. Simak di bawah:

Sepuluh nomor yang disediakan di album debut mereka dirangkai dengan rapi dan dinamis, memperlihatkan corak anak muda yang sangat dominan, namun tetap nggak melewatkan twist-twist menarik di setiap track-nya sehingga kesan bosan akan hilang ketika mendengarkan mereka.

Baca Juga: Pesan Penuh Arti di Video Musik Terbaru Teza Sumendra, 'Forever'

Emir Agung memperkuat hal ini dengan berkata, “Album ini memang menandai fase terkini dari White Chorus, di mana kami berdua sedang ‘nyaman-nyamannya’ membuat lagu berdasarkan spontanitas atau impulsivitas mood kami,” tuturnya.

“Sehingga dari segi musik pun, semua lagu dalam FASTFOOD bisa dibilang ringan, singkat, namun variatif. Ini supaya pendengar bisa menikmatinya berulang-ulang tanpa membutuhkan waktu atau pemikiran terlalu dalam.”

Sebagai pendengar, kita tentu udah nggak bisa lagi ngobrolin istilah genre - yang emang udah sangat bias dan nggak relevan - ketika dengerin White Chorus, terutama di album 'FASTFOOD'.

Baca Juga: Para Figur Publik Indonesia yang “Ikut Main

Meski elemen elektronika dan triphop sangat kentara di sini, faktor kebaharuan yang telah saya ungkapkan sebelumnya jelas adalah kekuatan utama dari White Chorus. Dengan alami, White Chorus terlihat untuk bermusik buat nggak jadi siapa pun selain menjadi diri mereka sendiri.

Well, kalo pun saya salah mendeskripsikan - siapa tahu mereka emang sedang berusaha untuk mengambil inspirasi serupa dengan preferensi pribadi mereka - setidaknya White Chorus mengeksekusinya dengan sangat baik, cenderung sempurna jika boleh dikata.

Singkat kalimat, White Chorus berhasil menyajikan hidangan cepat saji yang nggak bikin orang segan dan takut untuk mengonsumsinya lewat debut album 'FASTFOOD'.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular