“Sebaliknya, pikirkan bagaimana membuat gambar itu kreatif, itu berarti mengikatnya pada beberapa objek berbasis darat,” imbuhnya.
Kemudian, Theissen nggak menyarankan memotret supermoon dalam cahaya redup yang membutuhkan eksposur yang lama. Ketika melihat bulan purnama, secara teknis bulan adalah siang hari, sehingga memotretnya harus menggunakan eksposur yang sama seperti saat siang hari.
Baca Juga: Trik Menyaksikan Gerhana Bulan Total pada 26 Mei Besok, Catat Jam Penampakan Spesialnya!
1. Memotret dengan smartphone
Nggak harus menggunakan peralatan foto yang canggih, menggunakan kamera smartphone pun bisa menghasilkan foto gerhana bulan yang indah.
Mulailah dengan memperhatikan bulan beberapa hari sebelum supermoon. Jalurnya nggak akan persis sama, namun senggaknya bisa merencanakan kapan dan di mana harus mengambil potretnya.
Michael Christopher Brown, fotografer National Geographic, menyarankan untuk menggunakan lensa optik saja, bukan zoom digital.
Itu berarti jangan memperbesar sensor ponsel sebelum mengambil foto karena akan mengurangi kualitas foto.
Ambil gambar terlebih dahulu, kemudian perbesar untuk memotong atau memperbesar detailnya.
Letakkan hape pada tripod atau tempat yang kokoh agar ponsel stabil saat mengambil foto.
Brown mengatakan, ketika memotret objek yang sangat jauh, getaran kecil saja bakal mengurangi kualitas foto.
Jika nggak memiliki tripod, manfaatkan benda yang permukaannya datar dan kokoh. Jangan lupa juga untuk mengatur pengaturan waktu agar eksposur stabil. (*)