HAI-ONLINE.COM - Ahmad Dhani dan Eross Chandra. Dua nama ini kini udah jadi musisi besar Indonesia. Namun adakalanya ketika Eross masih jadi musisi muda menjanjikan, sementara Dhani sosok yang lebih senior.
Tepatnya 2002 lalu sih. Saat itu, Sheila on 7 mau rilis album berjudul 07 Desember. Sedangkan, Dewa 19 (saat itu bernama hanya Dewa, RED) bakal rilis Cintailah Cinta.
Nah, akhirnya dua pentolan band raksasa tersebut HAI pertemukan karena momennya pas.
Dua "putra daerah" tersebut terlihat akrab, meski ngaku jarang ngobrol panjang. Ngomonginnya banyak, dari rumah baru Dhani, hingga siapa yang hobi main PS di Sheila On 7.
Tapi tentu aja paling menarik ketika masing-masing dari mereka kasih denger materi baru. Diskusi "panas" bos.
Awalnya, Eross ngebandingin materi baru Dewa, Cintailah Cinta dengan Bintang Lima.
Nggak salah emang kalo Eross lantas ngebandingin materi album terbaru Dewa dengan Bintang Lima. Pastinya dia berharap kalo materi yang baru ini nggak beda jauh dari sebelumnya.
Baca Juga: #SideStory: Sejarah Ahmad Band, Bikin Musik Supaya Orang Tajir Bisa Moshing
Nyatanya ada beberapa lagu di album baru Dewa yang menurut Eross agak rumit.
"Aku sih biasa aja, nggak kecewa-kecewa banget. Tapi menurut aku lagu yang bagus tuh kalo didengerin, kita kayak ikut ngerasain. Apa yang diomongin di lirik lagu itu bisa bikin kita inget sesuatu," jelas Eross lugas.
Lebih lanjut lagi Eross langsung bikin perbandingan sendiri materi album baru Dewa ini dengan album Bintang Lima.
"Kalo dengerin lagu-lagu di album Bintang Lima, nadanya kayak ngalir. Kayak Dua Sedjoli, dari hati aja orang udah bisa ngikutin lagu itu. Pola album itu ngalir. Kayaknya bener-bener dipikirin, makanya enak didengerin. Persiapannya bener-bener matang. Tapi kalo yang ini beberapa ada yang belok-belok," kata Eross, mencoba untuk kritis.
Merasa perlu memberikan penjelasan Dhani mulai buka suara.
"Bintang Lima emang punya tuntutan yang luar biasa. Soalnya waktu itu kan Dewa ganti vokalis. Kalo yang sekarang ini orientasinya lebih ke lirik, jadi lirik yang dijual. Karena kalo nggak kayak gitu udah pasti diserang. Dewa bawain lagu yang cinta-cinta melulu," katanya.
Dari sini pembicaraan soal materi album baru Dewa lantas berkembang ke diskusi lirik. Eross langsung sepakat sewaktu Dhani berkomentar soal orientasi albumnya yang lebih ke lirik.
Pasalnya doi juga melihat kalo lirik di album baru ini lebih simpel dan nggak se-puitis dulu. "Yang ada di pikiranku Dewa sekarang ini emang lebih simpel, mungkin karena udah cape sama yang ribet-ribet," katanya sekaligus meninggalkan pertanyaan.
"Bukan sih. Bukan gara-gara cape sama yang ribet tadi. Alasannya ya aku mikir mungkin nggak bikin album yang laku 3 juta kopi. Apa salahnya mencoba. Itu basic-nya. Makanya ini pertama kalinya aku bikin kayak gini," kata Dhani.
"Hehehe.. sekarang ini aku malah lagi pingin belajar buat bikin lirik yang lebih puitis..." ungkap Eross.
"Hah?! Ngapain? Nggak usah dibikin ribet lah. 'Ntar nggak ada bedanya dong antara Eross sama Katon.. hahahahaha...!" seloroh Dhani cuek.
"Lagian (gaya lirik,red.) yang udah ada selama ini tuh udah pas sama pangsanya Sheila yang ABG!"
Buat Eross musik Dewa tetep punya keunggulan. Ini terbukti sewaktu doi diminta berkomentar soal komposisi album Cintailah Cinta Dewa.
"Dari musiknya, kayak sound-nya segala macam, aku bisa banyak belajar. Cuma buat ide awal kalo aku bilang lebih fresh Sheila. Soalnya aku masih bisa lebih banyak berkembang lagi. Kalo di album Dewa yang ini ada beberapa yang kayaknya udah pernah dibikin."
Kalo disuruh milih 07 Desember dengan Cintailah Cinta, lo milih mana?