Follow Us

Momen Ketika Ahmad Dhani Komentari Lirik Sheila On 7: Nggak Usah Dibikin Ribet, Nanti Nggak Ada Bedanya Eross Dengan Katon Bagaskara

Alvin Bahar - Selasa, 25 Mei 2021 | 11:08
Ahmad Dhani
HAI/Fariz

Ahmad Dhani

HAI-ONLINE.COM - Ahmad Dhani dan Eross Chandra. Dua nama ini kini udah jadi musisi besar Indonesia. Namun adakalanya ketika Eross masih jadi musisi muda menjanjikan, sementara Dhani sosok yang lebih senior.

Tepatnya 2002 lalu sih. Saat itu, Sheila on 7 mau rilis album berjudul 07 Desember. Sedangkan, Dewa 19 (saat itu bernama hanya Dewa, RED) bakal rilis Cintailah Cinta.

Nah, akhirnya dua pentolan band raksasa tersebut HAI pertemukan karena momennya pas.

Dua "putra daerah" tersebut terlihat akrab, meski ngaku jarang ngobrol panjang. Ngomonginnya banyak, dari rumah baru Dhani, hingga siapa yang hobi main PS di Sheila On 7.

Tapi tentu aja paling menarik ketika masing-masing dari mereka kasih denger materi baru. Diskusi "panas" bos.

Awalnya, Eross ngebandingin materi baru Dewa, Cintailah Cinta dengan Bintang Lima.

Nggak salah emang kalo Eross lantas ngebandingin materi album terbaru Dewa dengan Bintang Lima. Pastinya dia berharap kalo materi yang baru ini nggak beda jauh dari sebelumnya.

Baca Juga: #SideStory: Sejarah Ahmad Band, Bikin Musik Supaya Orang Tajir Bisa Moshing

Nyatanya ada beberapa lagu di album baru Dewa yang menurut Eross agak rumit.

"Aku sih biasa aja, nggak kecewa-kecewa banget. Tapi menurut aku lagu yang bagus tuh kalo didengerin, kita kayak ikut ngerasain. Apa yang diomongin di lirik lagu itu bisa bikin kita inget sesuatu," jelas Eross lugas.

Lebih lanjut lagi Eross langsung bikin perbandingan sendiri materi album baru Dewa ini dengan album Bintang Lima.

"Kalo dengerin lagu-lagu di album Bintang Lima, nadanya kayak ngalir. Kayak Dua Sedjoli, dari hati aja orang udah bisa ngikutin lagu itu. Pola album itu ngalir. Kayaknya bener-bener dipikirin, makanya enak didengerin. Persiapannya bener-bener matang. Tapi kalo yang ini beberapa ada yang belok-belok," kata Eross, mencoba untuk kritis.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest