HAI-Online.com – Musik seolah udah jadi bagian dari kehidupan sebagian besar manusia, entah itu sebagai media hiburan maupun kebutuhan.
Namun lebih dari itu, mendengarkan musik ternyata juga jadi media terapi untuk gangguan kecemasan atau anxiety dan depresi pada seseorang, lho!
Terapi ini menggunakan kemampuan musik yang kuat untuk meningkatkan kondisi mental dan emosional seseorang.
Karenanya, terapi musik bisa menjadi alternatif di samping jenis terapi lain yang umumnya dipakai, seperti konseling atau terapi perilaku kognitif (CBT).
Namun demikian, perlu kalian tahu bahwa terapi musik nggak bisa dijadikan obat penyembuhan gangguan kecemasan depresi, ya.
Terapi musik menawarkan cara yang kreatif dan mudah diakses untuk mengekspresikan perasaan dan memproses emosi, terutama para pengidap gangguan kecemasan dan depresi.
Selain itu, nggak seperti pada penggunaan obat-obatan kimia, terapi musik aman dari efek samping.
Baca Juga: Kenapa Kita Bosen Denger Lagu yang Overplayed? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Terus, gimana sih cara kerja terapi musik?
Dilansir dari Medical News Today, cara musik memengaruhi otak kita sangatlah kompleks.
Semua aspek musik, termasuk nada, tempo, dan melodi, diproses oleh area otak yang berbeda.
Misalnya, otak kecil memproses ritme, lobus frontal memecahkan kode sinyal emosional yang diciptakan oleh musik, dan sebagian kecil dari lobus temporal kanan membantu memahami nada.