Follow Us

Kenapa Hari Raya Idul Fitri Bergeser Jatuh Pada Tanggal Berbeda Tiap Tahunnya? Ini Alasannya

Ferry Budi Saputra - Selasa, 18 Mei 2021 | 11:06
ilustrasi shalat di masjid
piqsels.com

ilustrasi shalat di masjid

HAI-Online.com - Pasti banyak yang bertanya-tanya kenapa sih tiap tahunnya Hari Raya Idul Fitri jatuh di tanggal yang berbeda. Ternyata sistem penanggalan yang dipakai di kalender Masehi dan kalender Hijriah menjadi alasannya.

Baca Juga: 4 Fakta Menarik Kue Kering yang Sekarang Jadi Makanan Khas Lebaran, Ternyata Dulunya Makanan Kaum Bangsawan

Melansir laman platform edukasi Zenius Education, sekitar 10.000 tahun yang lalu, belum ada orang yang mengetahui tentang konsep hari, bulan maupun tahun. Setiap hari, manusia diperkirakan melakukan kegiatan yang sama, seperti berburu dan mencari tumbuhan untuk dimakan.

Namun, seiring dengan hewan buruan yang bermigrasi di waktu tertentu, tanaman tidak tumbuh karena pergantian cuaca, dan perubahan siklus alam lainnya, menyebabkan manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan seperti biasa.

Perubahan kondisi tersebutlah yang membuat manusia mulai menyadari ada sebuah siklus yang berulang.

Pada saat itulah konsep "tahun" mulai muncul. Menjadi cikal bakal sejumlah negara membuat sistem penanggalan masing-masing, mulai dari Mesipotamia, Arab, Maya hingga daratan Cina.

Sistem penanggalan tersebut ada yang menggunakan fenomena terbit dan tenggelamnya matahari (solar), ada yang berbasis pada siklus penampakan bulan (lunar) dan ada juga menggabungkan keduanya (luni-solar).

Sehingga, masing-masing negara punya tolak ukur dan indikator yang berbeda-beda dalam menjelaskan pola siklus alam yang begitu misterius pada waktu itu. Adapun perbedaan penanggalan sesuai benda langit yang digunakan yaitu:

Baca Juga: Bella Hadid Dukung Palestina dan Teriak Palestine Will Be Free, Israel: Dasar Nggak Tau Malu

1. Lunar atau Bulan

Sistem ini berbasis revolusi bulan mengelilingi Bumi. Sistem ini yang paling sederhana dan diduga dipakai pertama kali oleh peradaban peradaban awal. Keunggulannya adalah mudah diterapkan oleh tiap orang, karena hanya melihat perubahan bentuk bulan di langit tiap malam.

Ada saatnya bulan berbentuk bulat sempurna (purnama), ada saatnya bulan separuh, bulan sabit, sampe ada malam ketika bulan tidak nampak sama sekali (bulan mati). Perubahan tampilan dari bulan itu terjadi akibat dari revolusi bulan mengelilingi Bumi.

Source : Kompas.com

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest