HAI-Online.com – Lebaran di Indonesia rasanya kurang lengkap kalo nggak ada kue kering yang disajikan, mulai dari nastar, kastengels, putri salju, dan banyak jenis lainnya.
Kue kering ini disajikan sebagai kudapan untuk para tamu yang datang berkunjung ke rumah, ataupun untuk disantap sendiri bersama keluarga.
Namun kalian tahu, nggak, sih sejarah kue kering ini? Sebab, sajian lebaran khas Indonesia sebenarnya bukanlah kue kering, lho, melainkan kudapan tradisional seperti rengginang, opak, atau apem.
Nah, jadi kue kering sendiri ternyata merupakan salah satu pengaruh budaya kuliner Eropa di masa kolonial Belanda. Selain itu, masih ada beberapa fakta menarik lainnya tentang kue lezat yang kita tunggu-tunggu setiap lebaran tiba ini.
Baca Juga: Logo Tombol Power Nggak Sembarangan Dibuat, Ini Asal Usul dan Maknanya
Yuk check them out, guys!
1. Kue Kering Ditemukan nggak Sengaja
Menurut sejarahnya, sebelum dinikmati dalam kebudayaan makan di Eropa, kue kering lebih dulu ditemukan di Persia yang saat ini kita kenal sebagai Iran di wilayah Timur Tengah.
Penemuan awal kue kering bisa ditelusuri sampai pada abad ke-7. Uniknya, kue kering sebenarnya tercipta secara nggak sengaja, lho.
Saat itu, tukang roti sedang membuat kue biasa. Namun proses memanggang kue masih sulit di masa tersebut, salah satunya dalam hal pengaturan suhu oven.
Jadi, untuk mengukur suhu yang tepat, biasanya para tukang roti menjatuhkan sedikit adonan ke dalam oven.
Nah, adonan kue yang dijatuhkan itulah yang menjadi asal muasal kue kering yang kita kenal saat ini.