HAI-Online.com – Meski udah nggak muda lagi, ketelatenan seorang kakek asal Jepang ini patut diacungi jempol.
Yup, selama belasan tahun terakhir, seniman Jepang bernama Tatsuo Horiuchi ini telah membuat karya seni lukisan menggunakan aplikasi yang bagi orang umum sangat berjauhan dengan dunia desain grafis atau ilustrasi, yakni Microsoft Excel.
Melansir nationalgeographic.grid.id, Ilustrator berusia 81 tahun itu mengungkapkan dirinya melakukan hal ini karena nggak mau dipusingkan dengan perlengkapan melukis yang mahal.
Namun uniknya, ia lebih memilih Excel daripada Microsoft Paint, yang lebih mungkin digunakan sebagai aplikasi melukis digital.
Menurutnya, Microsoft Paint "punya lebih banyak fungsi dan lebih mudah digunakan".
Baca Juga: Dikira Pameran Interaktif, Lukisan Graffiti Senilai Rp 7 Miliar Lebih Dicoret-coret Begitu Aja!
Menggunakan alat gambar vektor sederhana yang dikembangkan, terutama untuk grafik dan bentuk sederhana, Horiuchi kerap menggambar pemandangan panorama kehidupan di pedesaan Jepang.
"Ketika saya mulai melakukan ini, saya memiliki pikiran yang menantang dan eksperimental. Saya berpikir. Bagaimana saya bisa melukis dengan PC saya? Kamu tidak perlu menghabiskan uang untuk cat, dan kamu tidak harus mempersiapkan air," kata Tatsuo dalam dokumenter ‘Great Big Story’ yang menayangkan kisah tentang dirinya dan melihat bagaimana proses di balik layar pembuatan lukisan-lukisan yang ia buat.
Namun bagaimana dirinya menggunakan aplikasi pengolah angka dan data tersebut?
Ia menggunakan fitur ‘Line tool’ yang biasa digunakan untuk membuat grafik spreadsheet untuk menggambar pohon. Selain itu, fitur ini juga bisa digunakan untuk menggambar puncak gunung berapi.
"Saya mengetahuinya sedikit demi sedikit bahwa kita bisa menggunakannya untuk hal-hal seperti itu," kata Tatsuo.
Tatsuo sendiri mulai menggambar dengan Excel sejak 2000. Dia menentukan target bahwa dalam sepuluh tahun ia ingin menggambar sesuatu yang bisa ditunjukkan ke orang lain.
Meski begitu, menurut Tatsuo, banyak orang-orang yang mengejeknya.
"Mengapa kamu melakukan upaya yang tidak berguna, apakah kamu bodoh?" tiru Tatsuo.
"Ya, saya bodoh," jawabnya kepada orang-orang itu.
"Tetapi saya pikir bahkan jika kamu tidak punya bakat untuk menggambar, kamu bisa menggambar selagi kamu punya Excel."
Namun Tatsuo merasa sangat sulit untuk menjual lukisan-lukisannya. Ia pun merasa akan senang dan merasa diapresiasi bila ada yang mau membelinya. (*)
Artikel ini telah tayang di nationalgeographic.grid.id dengan judul "Michaelangelo-nya Microsoft Excel, Seniman Bernama Tatsuo Horiuchi"