"Saya perlu meluruskan hal ini. Timun suri yang meletek (cracking) itu sebenarnya dapat disebabkan oleh beberapa hal," ujarnya.
Apa saja itu, yakni: Faktor pertama karena kekurangan hara kalsium sehingga bagian terluarnya rapuh dan tidak kuat. Faktor kedua, dapat disebabkan oleh kadar air tanah yang tinggi sehingga pecah buah.
"Konsumsi timun suri dalam keadaan meletek justru perlu berhati-hati karena kondisi fisik buah berpeluang besar terinfeksi bakteri yang berbahaya untuk sistem pencernaan," jelas Dr. Deden.
4. Nggak Bisa Disimpan Lama
Dari panen hingga dikonsumsi, timun suri tidak dapat lama disimpan pada suhu biasa. Hal tersebut disebabkan proses respirasi berkurangnya air yang semakin cepat.
"Waktu segar penyimpanan adalah satu minggu, dapat lebih lama jika disimpan pada suhu rendah di dalam kulkas," ujarnya.
Nah, itu dia tadi 4 fakta terkait timun suri yang sering kita jumpai di es buah atau makanan berbuka puasa lainnya. Gimana? Sekarang jadi lebih tahu kan tentang timun suri. Nantikan artikel HAI lainnya ya.
Baca Juga: Channel Youtube Gen Halilintar Akhirnya Kembali Setelah Rebutan dengan Hacker
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakar IPB: Ini 4 Fakta Timun Suri, Pelengkap Sajian Saat Ramadhan"