Selama ini Clot memang memiliki ketertarikan untuk mempelajari bagaimana lingkungan ekstrem atau nggak biasa mempengaruhi persepsi dan fungsi manusia.
Sebelumnya Clot pun udah pernah menghabiskan waktu buat tinggal di sejumlah tempat dengan iklim paling keras di bumi, di mana dia terpapar suhu dan kondisi cuaca yang ekstrem.
Melalui eksperimen Deep Time-nya, Clot tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana manusia merespons dan menyesuaikan diri ketika parameter pengalaman normal diubah secara dramatis.
Kondisi di dalam gua di-setting sedemikian rupa
Dalam eksperimen esktrem di gua ini, tiap peserta telah disediakan tiga ruangan.
"Tiga ruang hidup terpisah telah dipasang, satu untuk tidur, satu untuk hidup dan satu untuk melakukan studi tentang topografi tempat itu, terutama flora dan fauna," kata Clot kepada media massa Prancis Le Parisien sebagaimana dikutip oleh Ancient Origins.
Kegiatan terakhir akan membantu para peserta studi untuk tetap aktif secara mental dan terlibat selama misi ini.
Hal ini ditujukan untuk mencegah dampak dari frustrasi mental atau kebosanan yang merusak integritas studi tersebut.
Sebanyak 15 orang volunteer mengikuti eksperimen tinggal di gua selama 40 hari.
Kondisi lingkungan di dalam gua dibuat terasa sejuk, lembab, dan nggak terlalu nyaman. Suhu di ruang keluarga akan tetap stabil pada 54 derajat Fahrenheit (12 derajat Celsius), sementara tingkat kelembapan akan berkisar sekitar 95 persen. Para peserta dibebaskan untuk berpakaian sesuai kenyamanan mereka.
Sepanjang waktu mereka di bawah tanah, keadaan fisiologis dan reaksi para relawan akan diawasi secara ketat oleh tim ilmuwan yang ditempatkan di permukaan dekat pintu masuk gua.