“Tiga jam sehari, 20 jam dalam seminggu,” jawab guru tersebut.
Dan tiga jam itu nggak di seluruhnya di dalam kelas, justru kegiatan di luar kelas yang diperbanyak.
“Jika hanya PR, PR, dan PR, nggak ada waktu untuk belajar, dan itu nggak berguna untuk jangka panjang,” ujar Leena Liusvaara, salah seorang kepala sekolah di Finlandia.
Murid-murid di Finlandia memiliki masa pendidikan yang paling pendek dibanding negara-negara lain.Meski demikian, mereka lebih berprestasi dibanding murid-murid di belahan dunia lainnya.
“Kami mengajari mereka untuk bahagia, untuk menghargai orang lain dan dirinya sendiri,” ujar seorang guru matematika di negara yang terletak di wilayah Eropa Utara itu.
Terakhir, di Finlandia, profesi guru sangat terhormat. Mereka sejajar dengan profesi dokter dan pengacara.
Menjadi seorang guru di Finlandia merupakan pekerjaan yang sangat diidamkan.Selain karena gajinya yang tinggi (dua kali lipat dari guru di AS), persaingan menjadi guru juga sangat ketat.
Sebab di Finlandia, seorang guru pun harus bergelar master sekalipun untuk mengajar anak sekolah dasar.
Baca Juga: Peneliti Bereksperimen pada Tanaman Ganggang buat Kehidupan di Mars
Apakah mereka memang memiliki mutu yang lebih istimewa ketimbang guru-guru lain di dunia?
Kenyataannya, proses penyeleksian untuk menjadi guru di Finlandia nggak main-main ketatnya.Sebab penyeleksian ketat sudah dilakukan sejak seseorang ingin mengambil jurusan pendidikan guru di perguruan tinggi.
Banyak calon mahasiswa yang gagal masuk jurusan pendidikan ketika mendaftar di perguruan tinggi.Mereka kemudian harus belajar 5-6 tahun sebelum diizinkan mengajar secara profesional. (*)