Data serupa juga diungkapkan oleh GothamChess melalui postingan Twitternya pada Sabtu (13/3/2021) yang menunjukkan bukti screenshot history permainan Dewa Kipas, "Setelah kalah 2 kali dengan akurasi 35% dan 8%, Dewa_Kipas menang 27 game beruntun dengan rata-rata akurasi mencapai 97%," tulisnya.
Gotham Chess melalui Tweetnya mengatakan drama ini telah berakhir dan mengatakan jika kebenaran telah terbukti, "Drama is over, the truth is out," tulisnya pada Senin (15/3/2021).
Dalam tweetnya itu, ia juga menyertakan screenshot dari potongan pemberitaan koran Kompas yang menyatakan jika Dewa Kipas telah melanggar Fair Play. Adapun akun Twitter @BungLaca membagikan potongan lengkap pemberitaan tersebut.
Dalam pemberitaan itu, Chef Chess Officer (CCO) Chess.com, Daniel Danny Rensch turun tangan terkait hal ini dan mengatakan jika akun Dewa Kipas dibanned karena telah melaukan pelanggaran fair play, "Kasus Dewa Kipas ini adalah mutlak kecurangan," ujarnya.
Rensch yang bergelar International Master (IM) menambahkan dalam pemberitaan itu adapun pecatur seperti dirinya adalah manusia. Maka, mustahil jika pecatur selalu nyaris sempurna dan pihak yang paling netral dalam sebuah laga daring adalah algoritma, sistem yang dipakai untuk membaca kecurangan dalam laga.
Ia menjelaskan jika pihaknya memiliki 7 orang yang bekerja di bagian Fair Play. Mereka merupakan ilmuwan statistik yang akan menilai terlebih dahulu sebelum memastikan sebuah akun akan dibanned. Jika ada yang tidak sesuai atau menyimpang dalam game, itu akan dicurigai sebagai kecurangan.
"Faktor yang dilihat algoritma antara lain kemenangan beruntun dan perilaku dalam peramban seperti tabbing yang berlebihan," ujarnya. (*)
Baca Juga:Viral Video Pantai Parangtritis Dipenuhi Sampah, Begini Kata Dinas Pariwisata