Follow Us

Awas Gelap! Tanggapi Fenomena Dark Jokes, Begini Pendapat Akademisi

None - Senin, 25 Januari 2021 | 19:25
Ilustrasi tertawa
iStockphoto

Ilustrasi tertawa

"Gap itu yang membuat kita ketawa," kata Kunto.

Namun sebagai seorang akademisi, Kunto belum bisa menilai apakah dark jokes merupakan candaan yang layak atau nggak layak.

Sebab, mesti ada kajian terlebih dahulu terkait dark jokes lebih dalam.

"Kita harus pending adjust, sebenarnya ada apa di balik dark jokes. Apakah semata merendahkan orang supaya kita merasa lebih baik atau nyaman, ataukah ada semacam refleksi terkait dengan society," jelasnya.

Karena itu ia berpendapat jika dark jokes bisa menjadi kajian baru bagi para ilmuwan. Apalagi, saat ini referensi ilmiah mengenai humor ini masih belum banyak.

Baca Juga: Lagi, Turis Asing di Bali Dideportasi Akibat Berulah Bikin Pesta Saat Pandemi dan Buang Motor ke Laut

Misalnya, mengenai motif apa yang digunakan pada humor ini, refleksi apa yang ingin disampaikan, hingga bagaimana tanda-tanda atau semiotik yang dimainkan di dark jokes.

Namun di luar pro-kontra dark jokes, Kunto mengatakan jika media sosial pada prinsipnya bersifat demokratis.

Demokrasi inilah yang nggak diimbangi dengan aturan yang membatasi. Akibatnya, hal ini yang mendorong orang bebas mengutarakan berbagai pendapat di media sosial.

"Bahkan mau tweet war kayak apapun, ya silakan," pungkas Kunto.

Nah, buat kalian yang biasa nge-jokes di media sosial, tetap hati-hati di internet ya, sob! (*)

Baca Juga: Kepsek SMKN 2 Padang Telah Minta Maaf Soal Seragam Jilbab Sekolah untuk Siswi Noni

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest