Follow Us

Buntut Kontroversi, Facebook Dikabarkan Tunda Kebijakan Baru WhatsApp

None - Sabtu, 16 Januari 2021 | 16:51
ilustrasi whatsapp
Shutterstock

ilustrasi whatsapp

HAI-ONLINE.COM - Aturan baru WhatsApp nampaknya menjadi sebuah bumerang bagi Facebook sebagai pengembang aplikasi. Kebijakan yang diklaim untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan akun WhatsApp malah dinilai meganggu privasi penggunanya.

Sebagian pengguna WhatsApp menganggap bahwa aturan baru yang dicanangkan oleh WhatsApp itu akan berisiko untuk data pribadi konsumen. Hal itu pun sempat menghebohkan warganet yang keberatan dengan kebijakan baru tersebut.

Imbasnya, sebagian pengguna WhatsApp pun berbondong-bondong untuk melakukan 'migrasi' ke aplikasi lain seperti Line, Telegram, ataupun Signal.

Baca Juga: Samsung S21 Series Dijual Tanpa Charger dan Earphone, Ini Alasannya

Menindaklanjuti hal tersebut, Facebook dilaporkan secara resmi akan menunda pembaruan privasi di WhatsApp. Hal tersebut disampaikan oleh pihak WhatsApp melalui postingan blog resmi perusahaan.

Dilansir dari Android Authority, WhatsApp menyebut bahwa ingin menjeda terlebih dahulu pembaruan di aplikasinya karena kontroversi yang terjadi.

"Menjernihkan informasi yang salah seputar cara kerja privasi dan keamanan di WhatsApp," tulis perusahaan dalam blog.

Lebih lanjut, WhatsApp juga mengatakan bakal menunda pembaruan itu setidaknya selama tiga bulan ke depan. Namun, tidak ada rencana perusahaan untuk melakukan kebijakan selama periode yang sudah ditetapkan.

Baca Juga: Kebijakan Baru WhatsApp Munculkan Kontroversi, Begini Pendapat Pakar Keamanan Digital

WhatsApp juga mengatakan bahwa tidak ada fitur yang berfokus pada privasi yang berubah. Perusahaan pun mencoba untuk menjelaskan arah fokus kebijakan baru yang ada di aplikasi WhatsApp ke depannya.

Kondisi ini pun dinilai oleh sejumlah pengamat sebagai indikasi bahwa WhatsApp sedang tertekan. Pasalnya, reaksi dari para pengguna yang merasa dirugikan ini cukup masif dirasakan.

Source : Nextren.grid.id

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest