Follow Us

Bukan Sembarang Ransel, Randoseru: Tas Anak SD di Jepang Bisa Tangkal Marabahaya

Al Sobry - Minggu, 09 Agustus 2020 | 19:10
Tas Randoseru

Tas Randoseru

Nah, ketika menampilkan latar sekolah, Nobita dan teman-temannya terlihat mengenakan tas punggung dengan bentuk serupa. Tas inilah yang disebut sebagai randoseru.

Dilansir dari Kompas.com, baru-baru ini unggahan akun @kerumunan tengah membahas Randoseru, tas anak SD di Jepang. Bahasannya kali ini menampilkan pengetahuan baru yang menarik.

Baca Juga: Viral Video Beatbox Seorang Biksu Bikin Panduan Teks Ajaran Budha

Akun tersebut menyebut bahwa randoseru selain berfungsi untuk membawa buku, juga memiliki fungsi lain, yaitu untuk melindungi anak-anak dari marabahaya dan bencana yang sering terjadi di Jepang.

"oh baru tau fungsi lain randoseru begini?????? yang i tau tu kalo misal kejengkang ke belakang bisa jadi pencegah jatoh (bocah.red) bukan kepala duluan gitu wk," tulisnya.

Nah, penjelasan dari situs Living in Japan, randoseru dibilang jadi tas kebanyakan siswa SD di Jepang, mereka punya desain yang kokoh dan dulunya terbuat dari kulit binatang, meski saat ini sudah banyak yang memakai kulit sintetis.

Nggak heran, tas yang banyak beredar saat ini punya bobot yang lebih ringan dibanding pendahulunya, tetapi bobotnya tetap saja lebih dari 1 kilogram untuk tas punggungnya doang, belom lagi dengan isi buku dan bekal harian.

Baca Juga: Sejarah Singkat Perkembangan Komputer: Dari Seukuran Ruangan sampai Bisa Masuk Tas

Tas randoseru ternyata memang dirancang untuk tahan digunakan setiap hari selama enam tahun masa sekolah dasar.

Itulah sebabnya beberapa produsen bahkan menawarkan garansi dan juga layanan perbaikan gratis bila terjadi kerusakan dalam masa enam tahun itu.

Garansi tas Randoseru sampai lulus SD

Garansi tas Randoseru sampai lulus SD

Artinya sampai lulus SD, bocah di Jepang akan bersekolah dengan tas yang sama.

Bukan cuma tahan lama, tas punggung ini juga berfungsi sebagai bantalan bila anak jatuh terjengkang, sehingga, posisi jatuh anak tidak membahayakan kepala.

Tas ini juga bisa digunakan sebagai pelampung saat terjadi banjir, dan karena Jepang sering dilanda gempa, juga bisa digunakan untuk melindungi kepala saat terjadi keruntuhan bangunan.

Kemudian, karena anak-anak sekolah di Jepang berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki, randoseru juga didesain tahan air.

Hal ini membuat anak-anak tidak perlu khawatir buku-buku yang disimpan dalam tas akan basah saat terjadi hujan.

Baca Juga: Pernah Ada Lho Pajak Buah Dada di India, Makin Besar Ukurannya Makin Tinggi Nilai Pajaknya

Selain itu, meski punya bobot yang cukup berat, namun desain randoseru memungkinkan beban tas dan isinya didistribusikan secara merata ke seluruh tubuh, dan tidak membebani punggung atau tulang belakang anak.

Maka jangan heran, harga tas randoseru punya banderol yang bervariasi mulai dari di bawah 30.000 yen atau Rp 4 jutaan sampai yang lebih dari 100.000 yen atau sekitar Rp 13 juta, bahkan ada juga yang sampai 17 jutaan.

Dijelaskan dari kompas.com, sejarah tas randoseru sebenarnya terinspirasi dari model tas punggung militer Belanda, yang disebut ransel.

Seiring dengan westernisasi di bidang militer, pada periode Edo, militer Jepang ini mengadopsi model tas punggung tentara Belanda.

Baru pada tahun Meiji 18 atau sekitar 1885, tas punggung militer ini digunakan oleh anak sekolah.

Sekolah pertama yang mengadopsi model tas ini adalah Gakushuin, dengan alasan agar anak-anak bisa menggerakkan kedua tangannya dengan bebas.

Awalnya tas ini nggak wajib dimiliki oleh siswa SD, namun karena tren dan fungsinya yang banyak, ditambah semua orang memakainya, mau nggak mau masing-masing anak SD di Jepang punya satu randoseru. (*)

Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul Mengenal Randoseru, Tas Anak SD di Jepang yang Multifungsi

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular