Artinya sampai lulus SD, bocah di Jepang akan bersekolah dengan tas yang sama.
Bukan cuma tahan lama, tas punggung ini juga berfungsi sebagai bantalan bila anak jatuh terjengkang, sehingga, posisi jatuh anak tidak membahayakan kepala.
Tas ini juga bisa digunakan sebagai pelampung saat terjadi banjir, dan karena Jepang sering dilanda gempa, juga bisa digunakan untuk melindungi kepala saat terjadi keruntuhan bangunan.
Kemudian, karena anak-anak sekolah di Jepang berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki,randoserujuga didesain tahan air.
Hal ini membuat anak-anak tidak perlu khawatir buku-buku yang disimpan dalam tas akan basah saat terjadi hujan.
Baca Juga: Pernah Ada Lho Pajak Buah Dada di India, Makin Besar Ukurannya Makin Tinggi Nilai Pajaknya
Selain itu, meski punya bobot yang cukup berat, namun desainrandoserumemungkinkan beban tas dan isinya didistribusikan secara merata ke seluruh tubuh, dan tidak membebani punggung atau tulang belakang anak.
Maka jangan heran, harga tas randoseru punya banderol yang bervariasi mulai dari di bawah 30.000 yen atau Rp 4 jutaan sampai yang lebih dari 100.000 yen atau sekitar Rp 13 juta, bahkan ada juga yang sampai 17 jutaan.
Dijelaskan dari kompas.com, sejarah tasrandoserusebenarnya terinspirasi dari model tas punggung militer Belanda, yang disebut ransel.
Seiring dengan westernisasi di bidang militer, pada periode Edo, militer Jepang inimengadopsi model tas punggung tentara Belanda.
Baru pada tahun Meiji 18 atau sekitar 1885, tas punggung militer ini digunakan oleh anak sekolah.Sekolah pertama yang mengadopsi model tas ini adalah Gakushuin, dengan alasan agar anak-anak bisa menggerakkan kedua tangannya dengan bebas.