Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ilmuwan Temukan Spesies Baru di Samudra Pasifik, Mirisnya Tubuh Makhluk Ini Sudah Terkontaminasi Plastik

Bayu Galih Permana - Rabu, 11 Maret 2020 | 10:10
Spesies baru yang ditemukan di kedalaman Samudra Pasifik, Eurythenes placticus.
YOUTUBE/WWF DEUTSCHLAND

Spesies baru yang ditemukan di kedalaman Samudra Pasifik, Eurythenes placticus.

HAI-Online.com -Baru-baru ini, para ilmuwan berhasil menemukan spesies baru yang hidup pada kedalaman Samudra Pasifik, lebih tepatnya dalam tempat terdalam di dunia, Palung Mariana.

Seperti dilansir HAI dari UNILAD, makhluk yang dilaporkan mempunyai ukuran sebesar koin tersebut diberi nama oleh para ilmuwan Eurythenes placticus.

Bukan tanpa alasan, penamaan tersebut diberikan oleh para ilmuwan karena mereka mendapati temuan terkait adanya kandungan plastik yang mengkontaminasi tubuh mereka.

Menurut penjelasan penulis pertama studi terkait makhluk baru tersebut, Johanna Weston, dalam tubuh Eurythenes Placticusditemukan mikrofiber yang 60% mirip dengan polietilen terftalat (PET).

Baca Juga: Ini Dia Steak Pertama di Dunia yang Dibuat dengan 3D-Printer, Bahannya Bukan Daging Hewan

Padahal, spesies baru tersebut diketahui tinggal di kedalaman 22.600 kaki atau sekitar 6.900 meter dari permukaan laut.

Buat kalian yang belum tahu, PET sendiri merupakan zat dalam produk-produk seperti botol atau pakaian olahraga dan nggak bisa terdegradasi di lingkungan secara alami.

Sementara itu, Direktrur Program Kelautan di WWF, Heike Vesper menyebut temuan ini menunjukkan pada orang-orang seberapa jauh konsekuensi dari buruknya penanganan limbah plastik.

Baca Juga: Rayakan Hari Perempuan Internasional, Netflix Rilis Koleksi Film Pilihan 55 Perempuan Hebat di Industri Hiburan

"Ada spesies yang hidup di tempat terdalam, paling terpencil di Bumi dan mereka telah menelan plastik sebelum diketahui oleh umat manusia," ujar Vesper.

Miris ya sob! Semoga dengan adanya temuan ini, orang-orang ke depannya bisa lebih sadar lagi menjaga kebersihan lingkungan dan menghilangkan kebiasaan untuk memakai plastik sekali pakai. (*)

Source : Unilad

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x