Follow Us

Si 'Psikopat Sempurna': Dikenal Sebagai Pembunuh Berantai, Pria Ini Hanya Pilih Orang-orang Jahat Sebagai Target

Ricky Nugraha - Kamis, 06 Februari 2020 | 17:15
Pedro Rodrigues Filho
All That's Interesting

Pedro Rodrigues Filho

HAI-online.com - Pembunuh berantai alias serial killer kerap diidentikan dengan orang-orang jahat karena menghilangkan banyak nyawa orang tak bersalah.

Namun, bagaimana jika si pembunuh berantai itu cuma membunuh orang-orang jahat aja?

Hal inilah yang dilakukan oleh seorang psikopat bernama Pedro Rodrigues Filho dimana ia cuma membunuh orang-orang yang melakukan tindakan kriminal.

Pedro Rodrigues Filho, yang dikenal juga sebagai Pedrinho Matador (Killer Petey), adalah seorang pria kelahiran Santa Rita, Brasil, yang kabarnya telah membunuh lebih dari 100 korban. Kabar lain menyebutkan kalau ia bertanggung jawab terhadap 70 kasus pembunuhan.

Baca Juga: Sering Pakai Earphone dalam Waktu Lama, Telinga Cewek Ini Mendadak Jadi Tuli

Namun yang jelas, salah satu korban pembunuhannya adalah ayahnya sendiri.

Pedro sendiri digambarkan oleh para analis sebagai "Psikopat Sempurna," sebab ia hanya menargetkan penjahat lain atau orang-orang yang berbuat salah padanya sebagai korban.

Pedro lahir di daerah peternakan di Santa Rita do Sapucal, selatan Minas Gerais, Brazil pada 17 Juli 1954, dan memulai kehidupan dengan 'tak baik'.

Pedro lahir dengan tengkorak yang terluka karena ketika ibunya hamil dirinya, sang ayah menendang perut ibunya saat berkelahi.

Baca Juga: Tesla Buka Lowongan Kerja, Elon Musk: Nggak Perlu Gelar Sarjana Samsek

Dikisahkan keinginan membunuh dalam diri Pedro sudah ada saat ia masih kecil, tepatnya pada usia 13 tahun.

Saat itu, ia bertengkar dengan sepupunya dan mendorong pemuda itu ke mesin tebu, hal itu hampir membuat sepupunya tewas.

Pedro Rodrigues Filho
Cintend

Pedro Rodrigues Filho

Pembunuhan pertama Pedro dilakukan ketika ia baru berusia 14 tahun, korban pertamanya adalah wakil walikota Santa Rita.

Pedro menembaknya di depan balai kota dengan senapan karena telah memecat ayahnya yang bekerja sebagai penjaga sekolah.

Baca Juga: Duh Gegara Bug, Video Pribadi Pengguna Google Photos Bocor ke Orang Asing

Ayah Pedro dipecat karena dituduh mencuri makan siang di sekolah, dan pembunuhan kedua Pedro dilakukan nggak lama setelah ia menembak wakil walikota.

Dia membunuh penjaga sekolah lain yang merupakan pencuri makan yang sebenarnya. Lalu Pedro melarikan diri ke daerah Mogi das Cruzes di Sao Paulo, Brasil.

Sesampai di sana, Pedro membunuh seorang pengedar narkoba dan beberapa oknum perdagangan manusia.

Di sana juga ia bertemu Maria Aparecida Olympia dan jatuh cinta hingga keduanya hidup bersama hingga suatu ketika Olympia dibunuh anggota geng.

Baca Juga: Bayi Bernama 'Alhamdulillah Rejeki Hari Ini' Viral, 8 Orang Luar Ini Juga Punya Nama Nggak Kalah Unik

Kematian Olympia mendorong terjadinya kejahatan Pedro Rodrigues berikutnya.

Dia melacak beberapa orang yang terkait dengan pembunuhan Olympia, menyiksa dan membunuh mereka dalam misinya untuk menemukan anggota geng yang mengambil nyawa Olympia.

Pembunuhan terkenal berikutnya yang dilakukan Pedro juga merupakan pembalasan.

Kali ini targetnya adalah ayahnya sendiri. Ayah Pedro telah membunuh sang ibu dengan 21 pukulan menggunakan parang.

Melakukan pembunuhan, ayah Pedro kemudian ditahan di penjara setempat. Penjara itulah yang akan menjadi lokasi aksi balas dendam Pedro.

Pedro mengunjungi ayahnya di penjara. Di sana ia menusuk ayahnya 22 kali hingga tewas. Nggak cuma itu, ia melakukan balas dendam atas kematian ibunya dengan cara yang kejam. Pedro memotong hati ayahnya kemudian mengunyahnya.

Pedro Rodrigues Filho akhirnya ditangkap pada 24 Mei 1973.

Baca Juga: Bayi Bernama 'Alhamdulillah Rejeki Hari Ini' Viral, 8 Orang Luar Ini Juga Punya Nama Nggak Kalah Unik

Ketika ditangkap, dia ditempatkan di mobil polisi bersama dua penjahat lainnya, termasuk seorang pemerkosa. Saat polisi membuka pintu mobil, mereka menemukan bahwa Pedro telah membunuh si pemerkosa.

Dikurung dalam penjara justru menjadi awal dari babak baru bagi dirinya. Berada di penjara, berarti ia dikelilingi oleh para narapidana. Merekalah yang menjadi korban Pedro selanjutnya.

Pedro Rodrigues Filho membunuh seenggaknya 47 dari sesama narapidana. Dilaporkan bahwa terpidana yang dibunuh Pedro saat dipenjara adalah orang-orang yang menurutnya pantas mendapat pembalasan.

Saat diwawancarai, ia mengatakan bahwa dia mendapat sensasi dan kegembiraan karena membunuh penjahat lain.

Baca Juga: Takut Kena Virus Corona kalo Keluar, Cowok Ini Olahraga Lari Sejauh 50 Km dalam Kamar Apartemennya

Dia juga mengatakan bahwa metode pembunuhan favoritnya adalah dengan menusuk atau menyayat dengan pisau.

Meskipun Pedro Rodrigues Filho pada awalnya dijatuhi hukuman 128 tahun penjara, kejahatan yang dilakukannya saat ia berada di penjara menaikkan hukumannya menjadi 400 tahun. Namun menurut hukum Brasil, hukuman penjara maksimum adalah 30 tahun.

Dia mendapat 4 tahun tambahan hukuman kurung atas pembunuhan yang ia lakukan di penjara. Jadi, ia dipenjara selama 34 tahun.

Usai menjalani masa hukuman, Pedro Rodrigues Filho si Psikopat Sempurna dibebaskan pada tahun 2007.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul "Kisah si Psikopat Sempurna, Pembunuh Berantai yang Hanya Membunuh Penjahat Lain, Termasuk Ayahnya Sendiri."

Source : All Thats Interesting, Intisari Online

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular