Follow Us

Intoleransi Mengancam, Saatnya Generasi Muda Untuk Bertindak!

Dio Firdaus - Kamis, 06 Februari 2020 | 10:21
Ilustrasi kunci melawan intoleransi, membangun toleransi.
(DOK KOMPAS/DIDIE SW)

Ilustrasi kunci melawan intoleransi, membangun toleransi.

Bonus demografi diprediksi akan mencapai puncaknya pada tahun 2028 hingga 2035. Pada masa itu, jumlah penduduk berusia muda akan melimpah.

Kepemimpinan dalam berbagai lini kehidupan pun akan mulai secara perlahan diduduki oleh generasi muda sebagai sebuah konsekuensi demografis.

Dengan demikian, penanaman nilai-nilai serta idealisme di usia pivotal merupakan investasi penting yang perlu dipikirkan saat ini.

Terkait dengan itu, Prof. Slamet Iman Santoso, salah satu bapak pendidikan kita telah mengatakan pada 1976 bahwa umur 5 hingga 20 tahun merupakan formative years. Setelah formative years, kepribadian menjadi stabil dan nggak berubah lagi.

Baca Juga: The Simpsons Disebut Telah Prediksi Wabah Virus Corona dari 27 Tahun Lalu

Musik sebagai piranti empati

Pada saat konggres Pemuda II, Wage Rudolf Supratman masih berusia sekitar 25 tahun. Dengan empat senar biolanya Wage berhasil menyentuh batin para peserta konggres untuk mengesampingkan perbedaan, menyatukan keinginan, serta mengukukuhkan imajinasi akan komunitas baru bernama Indonesia.

Sejalan dengan itu, Ernest Renan seorang filsuf terkemuka dari Perancis mengatakan dalam bukunya Qu’est-ce qu’une nation (apa itu sebuah bangsa), bahwa bangsa baru akan berdiri ketika terdapat keinginan besar untuk hidup bersama, dan ketika seluruh yang terlibat telah berhasil melepaskan berbagai identitas premordial mereka.

Merenungi kembali kiprah pemuda-pemudi di era revolusi kemerdekaan, kita akan menyadari bahwa para pemuda-pemudi telah berhasil untuk melepas segala bentuk fanatisme, etnosentrisme, dan egosentrisme mereka demi Indonesia.

Mereka adalah aktor utama dibalik semangat keberagamaan.

Ilustrasi pancasila
Shutterstock

Ilustrasi pancasila

Penulis: Dr Muhammad Faisal, Youth Researcher. Founder Youth Laboratory Indonesia. Penulis Buku 'Generasi Kembali Ke Akar'

Source : Kompas

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest