Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ketua DPR RI Akui Penyebab Kerusuhan Demo di DPR Bukan Mahasiswa

Ricky Nugraha - Rabu, 25 September 2019 | 16:13
Gas air mata dilontarkan polisi saat demo ricuh di depan gedung DPR, Selasa (24/9).
Ricky Martin/Grid Network

Gas air mata dilontarkan polisi saat demo ricuh di depan gedung DPR, Selasa (24/9).

HAI-online.com -Aksi demo menolak RKUHP dan revisi UU KPK pada Selasa (24/9/19) kemarin berujung kerusuhan di sejumlah daerah, salah satunya yang digelar di Jakarta.

Kerusuhan dan kerusakan saat demo di Jakarta tepatnya terjadi di Gedung DPR/MPR RI.Kericuhan bermula ketika sekumpulan mahasiswa memaksa masuk ke dalam Gedung DPR.

Namun,Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan bahwa orang-orang yang membuat kerusuhan dan kerusakan saat demo bukan mahasiswa.

Dia mengaku telah mendapat laporan dari ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) beberapa perguruan tinggi soal hal itu.

Baca Juga: Ditutup karena Aksi Demo, Masyarakat Main Bola di Tol Dalam Kota

"Saya baru menerima laporan tadi malam bahwa yang membuat kerusuhan dan kerusakan itu bukan mahasiswa. Jadi para mahasiswa, beberapa BEM, sudah menyampaikan kepada saya bahwa itu bukan lah mereka," ujarnya di Rumah Sakit Pelnidikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, berdasarkan laporan dari ketua BEM beberapa perguruan tinggi, mahasiswa sudah kembali ke kampusnya masing-masing saat kerusuhan terjadi pada Selasa malam.Ia pun meminta para mahasiswasupaya nggak terprovokasi.

"Saya minta juga adik-adik jangan terprovokasi, jangan menari di gendang orang lain yang memanfaatkan demo atau penyampaian aspirasi ini untuk hal-hal yang anarkis," kata Bamsoet.

Selain itu, Bamsoet juga meminta aparat kepolisian untuk bersikap bijaksana saat mengamankan aksi unjuk rasa.

Baca Juga: Buntut Demo, 232 Orang Jadi Korban Luka, 3 Dikabarkan Kritis

"Saya berharap para mahasiswa juga bisa menahan diri, petugas aparat keamanan juga menahan diri dan lebih bijaksana dalam menangani adik-adik mahasiswa karena setianya adik-adik ini ke DPR hanya menyampaikan aspirasi," ucapnya.

Setelah kericuhan terjadi, polisi yang bersiaga dalam gedung menembakkan air dari mobil water cannon ke arah mahasiswa untuk memukul mundur. Namun, mahasiswa melawan.

Kericuhan masih terjadi hingga Selasa malam. Tiga pos polisi dibakar dan satu pos polisi dirusak. Massa juga melempari polisi dengan sejumlah benda. (*)

Source :Kompas.com

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x