Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

PB Djarum akan Hentikan Audisi Umum Mulai Tahun Depan, Ini Alasannya

Ricky Nugraha - Minggu, 08 September 2019 | 16:45
Konferensi pers Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis Purwokerto 2019
Ratnati/pbdjarum.org

Konferensi pers Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis Purwokerto 2019

HAI-online.com -Salah satu ajang pencarian bibit-bibit pebulu tangkis di Indonesia, PB Djarum, telah mengumumkan untukmeniadakan event Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis mulai tahun depan.

Keputusan tersebut telah dikonfirmasi oleh Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, saat konferensi pers di Hotel Aston Imperium, Purwokerto, Sabtu (7/9/2019).

Audisi Umum PB Djarum ditiadakan pada 2020 terkait dengan klaim Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bahwa ajang tersebut memanfaatkan anak-anak untuk mempromosikan merek Djarum yang identik dengan produk rokok.

"Tahun ini merupakan tahun perpisahan dari kami. Tahun depan event audisi ditiadakan," ujar Yoppy dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Para Pemain Barcelona Kabarnya Patungan Buat Beli Neymar dari PSG

Yoppy menjelaskan bahwa dirinya sudah mengusulkan dua opsi jalan tengah agar Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis tetap berjalan di tahun-tahun berikutnya.

Ia mengusulkan agar nama Djarum nggak ditampilkan dalam nama event, serta agar jersey yang dipakai peserta tak ada tulisanDjarum dan boleh membawa kaos sendiri.

Namun,berdasarkanpenuturan Yoppy, KPAI menolak usulan tersebut. Mereka meminta pelaksanaan audisi umum steril dari brand Djarum.

Yoppy mengakui bahwa dirinya taktahu secara pasti berapa lama audisi tersebut bakal vakum.

Baca Juga: Tinggalkan Belanda, Ezra Walian Resmi Merapat ke PSM Makassar

"Saya belum tahu berhentinya untuk sementara atau selamanya. Tergantung cuaca nanti. Sekarang saya pasrahkan saja ke publik. Kalau ada pihak yang bisa menggantikan audisi itu, entah dari pihak swasa atau mana, silakan saja," ucap Yoppy.

Meski begitu, PB Djarum akan tetap berjalan dan yang hilang hanya audisinya. Nantinya, pencarian pemain baru mungkin akan dilakukan secara konvesional dengan datang ke turnamen-turnamen di daerah dan melihat pemain potensial.

Source :Kompas.com

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x