Ada enam indikator yang digunakan untuk mewujudkan pendekatan ini, dari penataan bangunan dan lingkungan yang compact dan inklusif, moda transportasi publik yang terintegrasi, hingga memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan produktivitas kerja.
Berikutnya, kolaborasi antara arsitektur modern danlocal wisdom; penerapan desain, material dan teknologi modern, smart building, dan penggunaan energi terbarukan; serta desain yang mengutamakan pemenuhan seluruh target SDGs sebagai acuan pembangunan kota-kota Indonesia ke depan.
Konsep kota compact dan smart meliputi smart industry, smart security, smart energy, smart people, smart health, smart home, smart mobility, smart government, dan smart retail. Adapun visualisasi gagasannya ialah moda transportasi yang terintegrasi. (*)
Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Ini Dia Gagasan Desain Ibu Kota Baru di Kalimantan."