Follow Us

Mengintip Cara Kerja Almarhum Pak Sutopo dalam Mengabarkan Bencana!

Ricky Nugraha - Minggu, 07 Juli 2019 | 14:22
Sutopo Purwo Nugroho
(KOMPAS.com/Devina Halim)

Sutopo Purwo Nugroho

HAI-online.com - Indonesia baru saja kehilangan salah satu sosok yang dianggap sebagai panutan baik dalam memberitakan informasi terkait bencana alam, yaitu Kepala Pusat Data Informasi dan Humas (Pusdatinmas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.

Pak Sutopo dikenal sebagai orang yang sangat jeli dan cekatan dalam memberitakan informasi tentang bencana alam yang ada di Indonesia.

Nggak heran, di sosial media, Pak Sutopo cukup dikenal oleh masyarakat, tak terkecuali oleh anak muda yang kerap mengapresiasi kerja Pak Sutopo.

Saat berbincang dengan teman-teman media di tahun 2015 lalu yang HAI kutip dari Kompas.com, beliau pernah bercerita tentang bagaimana cara ia bekerja menyebarkan informasi yang terinspirasi juga dari teman-teman wartawan.

Baca Juga: Kepala Humas BNPB Pak Sutopo Meninggal Dunia Karena Kanker Paru-paru

Saat itu ia duduk bersama para wartawan di Kantor Presiden. Sambil sibuk berkutat dengan ponselnya, ia menanyakan kepada para wartawan humas kementerian atau lembaga yang menurut mereka paling bagus.

Para wartawan pun sepakat untuk menyebut nama Pak Sutopo. "Enggak lah, yang lain. Biar aku belajar yang bagus di mata wartawan itu seperti apa?" responnya atas jawaban para wartawan tersebut.

Sejumlah wartawan kemudian menyebut Humas Kementerian Luar Negeri hingga kementerian-kementerian di sektor ekonomi. Sutopo menyimak alasan-alasan yang disampaikan wartawan ketika itu sambil mengangguk-angguk.

Pak Sutopo sepakat dengan para wartawan apabila informasi itu harus cepat didapat, lengkap, dan pejabat yang berwenang mudah dikonfirmasi. Sehingga informasi bisa cepat mengalir ketika sebuah peristiwa besar terjadi.

Baca Juga: Harumkan Nama Indonesia, Almarhum Pak Sutopo Dianggap Pahlawan Bangsa

Informasi itu juga haruslah lengkap, pasti, dan tak menimbulkan tanda tanya. Hal ini penting untuk menangkal berita-berita bohong atau hoaks, kata Pak Sutopo waktu itu.

Di saat bercerita itu, Sutopo masih disibukan dengan ponselnya. Wartawan Kompas.com pun iseng bertanya, "Bapak bikin rilis dari situ?"

"Iya, saya belajar banyak dari wartawan bagaimana harus mengetik cepat. Jadi saya ini kerjanya mirip-mirip wartawanlah, ada informasi apa langsung ketik, harus cepat," ujarnya.

Saat ditanya apakah nggak pusing ngetik di ponsel, ia pun menjawab: "Ini yang paling praktis. Kalau sudah selesai bisa langsung disebarkan di grup-grup WhatsApp. Cuma saya masih ada PR, karena yang kayak begini di kantor cuma saya, harusnya staf-staf saya juga belajar dari wartawan."

Baca Juga: Pegulat Berhijab Pertama di Dunia Itu Bernama Nor Diana

Ia pun saat itu menunjukkan sedang mengetik sebuah informasi penanganan bencana di sebuah wilayah. Dia menghimpun informasi-informasi yang didapatnya dari lapangan melalui BPBD di berbagai daerah.

Sutopo mengaku awalnya hanya menyebarkan informasi soal kebencanaan lewat media Twitter. Namun, karakter yang terbatas di Twitter membuat dia tak leluasa menyampaikan informasi atau peringatan bencana.

Akhirnya, grup WhatsApp dipilih sebagai media yang dinilainya paling efektif menyebar informasi dan peringatan bencana kepada masyarakat melalui media massa.

Baca Juga: Fakta di Balik Foto Cowok Menikah dengan Mannequin yang Viral, Ternyata Cuma Parodi Semata

Kini, sosok pejuang yang begitu penting dan sangat membantu media di setiap peristiwa bencana itu sudah pergi. Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia di Guangzhou, China, Minggu (7/7/2019) dini hari karena penyakit kanker paru-paru yang dideritanya sejak Januari 2018.

Terima kasih dan selamat jalan, Pak Topo! (*)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sutopo Purwo Nugroho, "Nyontek" Cara Kerja Wartawan untuk Kabarkan Bencana."

Source : Kompas.com

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest