Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Adidas dan Puma, Saudara yang Sampai Sekarang Nggak Pernah Akur

Alvin Bahar - Senin, 15 April 2019 | 20:00
Adidas - Puma
-

Adidas - Puma

Adidas dan Puma terlibat dalam sebuah persidangan. Kala itu, Puma nggak setuju dengan hak monopoli penyediaan alat olahraga oleh Adidas untuk perkumpulan sepakbola nasional. Namun Puma kalah dalam persidangan tersebut.

Puma membalas dengan merebut kontrak monopoli perkumpulan bola tangan Jerman.
Walau perseteruan terus berlangsung, namun Adidas seakan selalu berhasil mengungguli keadaan di lapangan. Keberhasilan ini menurut banyak orang nggak terlepas dari peran Horst Dassler, anak dari Adolf Dassler.

Horst membuka cabang di Perancis dan melakukan berbagai pendekatan dengan tokoh-tokoh "politik" olahraga internasional. Horst juga mendirikan Arena, perusahaan yang khusus memproduksi perlengkapan olahraga air.

Kini Adidas merupakan perusahaan dunia dengan 12.000 karyawan di 18 negara. Namun kemajuan itu nggak bisa berhasil andaikata anaknya Horst nggak mengambil langkah yang luar biasa dengan membuka cabang di Perancis.

Adidas dan Arena pun menyediakan pakaian bagi 35.000 pejabat olahraga dan pembantunya selama Olimpiade Moskwa. Perusahaan ini berkembang hingga ke negara-negara Soviet dan Tiongkok.

Puma juga mengalami pertumbuhan pesat. Armin Dassler sang penerus takhta, membawa Puma untuk sukses mendirikan pabrik di Jerman, Perancis, Austria, dan Australia. nggak hanya itu, Armin juga memberikan lisensi merek dagang tersebut di Yugoslavia, Italia, Filipina dan Argentina.

Bersaing dengan merek lain

Perusahaan asal Jepang, Tiger, melihat celah bisnis ini dan dapat memanfaatkannya dengan baik. Tiger menggabungkan identitas Adidas (tiga strip) dan Puma jadi sebuah indentitas baru. Langah ini nggak melanggar hukum, karena saat itu memang ciri khas Adidas dan Puma nggak dilindungi oleh hukum.
Tiger pun dengan segera dapat memenuhi berbagai permintaan, termasuk permintaan dari negeri Paman Sam, Amerika.

Persaingan di Amerika pun bukan "medan perang" yang mudah. Selain Tiger, Blue Ribbon Sports (didirikan pada tahun 1964, dan berubah jadi Nike pada tahun 1971), sebuah perusahaan yang kemudian juga akan jadi raksasa industri olahraga pun siap menghadang.
Artikel ini pertama kali tayang di National Geographic Indonesia dengan judul "Pertikaian 'Abadi' Antara Saudara Kandung Lahirkan Adidas dan Puma"

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x