Unik, Sekolah Ini Berikan 'Hukuman' Meditasi Kepada Murid Nakal

HAI-online.com - Murid yang nakal di kelas biasanya akan mendapatkan hukuman dari gurunya. Seringkali si murid akan dihukum dengan cara berdiri di depan kelas.

Namun dalam beberapa kasus, ada hukuman yang sampai mengandung hukuman fisik. Hal ini jelas salah dan nggak dibenarkan, apalagi untuk murid yang masih anak-anak.

Meninggalkan cara-cara tersebut, sebuah sekolah di Amerika Serikat punya cara tersendiri yang unik dan menarik dalam memberikan hukuman kepada muridnya.

Bukan disetrap, apalagi diberi hukuman fisik, murid-murid yang nakal atau bandel di sekolah ini akan diminta untuk duduk diam di lantai.

Baca Juga : Banyak Keluhan, Aturan Zonasi PPDB SMA dan SMK Negeri Jawa Timur Bakal Dirombak

BoredPanda

Murid yang sedang bermeditasi

Menyuruh murid yang bandel, nakal, atau usil, untuk duduk diam di lantai sepertinya bukan ide yang umum terjadi di sekolah-sekolah.

Namun, hal itulah yang diterapkan di Robert W. Coleman Elementary School di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, yang mengganti hukuman dengan meditasnya.

Hasilnya pun luar biasa. Seperti dilaporkan Upworthy, sejak awal tahun ini sekolah dasar tersebut sudah nggak memberi hukuman kepada muridnya yang bandel. Pihak sekolah mengklaim “hukuman” ini lebih berdampak pada murid.

Program ini sendiri diberi nama “Holistic Me”. Alih-alih disuruh berdiri di depan kelas atau diberi skorsing, para murid ini akan dibawa ke sebuah ruangan khusus yang disebut “Mindful Moment Room” ketika kedapatan berbuat nakal.

Baca Juga : Salut! Meski Diinfus dan Pakai Kursi Roda, 2 Pelajar di Sumsel Tetap Gigih Ikuti UNBK

clarekosnik.files

Murid yang tengah bermeditasi

Ruangan tersebut terdiri atas lampu, dekorasi, dan bantal ungu yang dibuat dalam kemitraan dengan badan amal setempat Holistic Life Foundation. Ruangan ini pun bisa diperuntukkan bagi siapa saja.

“Ini luar biasa. Kau mungkin tak akan berpikir bahwa bocah-bocah akan bermeditasi dalam keheningan. Dan mereka melakukan itu,” ujar Kirk Philips, koordinator program ini.

Kabar yang beredar di Inggris Raya menyebutkan bahwa program ini diprediksi akan semakin ramai. Seperti dilansir Metro.co.uk, beberapa sekolah di Inggris telah menyiapkan program serupa.