Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Berlari dengan Sepatu Kesayangan, Saya Mencetak Personal Best!

Al Sobry - Selasa, 01 Januari 2019 | 13:54
Pelari

Pelari

Pegasus 35

Pegasus 35

Uniknya pada saat pemakaian, kita bisa memberikan nama ‘kesayangan’ pada sepatu yang digunakan selama latihan. Untuk sepatu Nike Air Zoom Pegasus 35 yang dikoneksikan ke NRC app, saya menamainya Pegabro, biar apa? Biar bisa menjadi teman berlari untuk mencapai tujuan personal best.

Yes, latihan pertama digawangi coach Agung Gantar di Gelora Bung Karno (GBK). Nggak banyak basa-basi, latihan dimulai dengan Dynamic Stretching, sebuah pemanasan yang efektif menggabungkan dua gerakan static dalam pemanasan sehingga tubuh benar-benar terasa aktif.

Selanjutnya berlari selama 40 menit mengelilingi area GBK untuk mengukur kecepatan pace masing-masing. Posisi saya memang berada di area kecepatan rata-rata.

Menurut coach Agung, jika targetnya berlari 10K di bawah 1 jam, kecepatan saya belum cukup untuk mencapai kurang dari 60 menit tersebut.

Tentu saya percaya, jika melihat catatan terbaik saya dalam mengikuti ajang 10K masih di waktu 1 jam 08 menit. Saya pun mengakui, tidak sepenuhnya saya berlari dari awal sampai garis akhir. Lebih sering saya berjalan cepat daripada larinya. Untuk itu, target di bawah satu jam harus tercapai nantinya!

Latihan terus dilakukan selama 2 sampai 3 kali dalam seminggu, terkadang coach memberi saran untuk mengganti latihan berlari dengan renang atau bersepeda sebagai selingan. Jika perlu, melakukan fitness untuk menguatkan bagian perut saat berlari.

Target Baru

Beberapa kali, teknik berlari saya dievaluasi, nggak cuma pada saat pemanasan yang dianggapnya kurang sempurna, terutama dalam melakukan running ABCD di gerakan kijang melompat (maksudnya lari seperti menghindari rintangan di depan.red), ayunan lengan, serta posisi punggung yang keliru.

“Ayunan tangannya lurus 90 derajat sampai ke bawah dagu, punggung jangan membungkuk,” tegasnya pada saat latihan kedua.

Selanjutnya, melatih ketahanan berlari sesuai pace masing-masing terus dilakukan secara rutin. Jika sebelumnya berlari 40 menit menghasilkan 6 putaran GBK, latihan selanjutnya 7 putaran.

Untuk berikutnya, latihan interval dengan pola lari cepat 1-2 menit atau sesuai pace yang ditargetnya misal lari 400 meter setiap 1 menit 08 detik, diupayakan konsisten selama 8 kali putaran diikuti istirahat berjalan setiap intervalnya.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x