Baca Juga : Cuma Butuh 139 Detik Bagi Floyd Mayweather Buat Hasilkan Rp 129 Miliar
“Targetnya kan 55 menit untuk 10K, jadi usahakan untuk lari di kecepatan itu (1 menit 8 detik) untuk setiap 400 meternya, kalo bertahan terus, memori tubuh bakal merekam bahwa sebenarnya target itu sanggup dicapai,” ulasnya lagi di sesi latihan ketiga.
Semakin sering menjalankan program latihan diimbangi dengan asupan makanan bergizi serta istirahat yang cukup, pada saat race nanti kondisi berlari sudah akan lebih baik.
“Istirahat jelang race itu penting,” katanya selalu mengingatkan untuk nggak begadang jelang perlombaan.
Dengan mengikuti beberapa saran dari pelatih dan menjalankan program latihan dengan benar dan jujur, maka hasil lomba nggak bakal mengkhianati usaha kita.
Saya pun akhirnya bisa mencapai hasil di bawah satu jam dalam dua lomba 10K, pertama 57.03 menit, selanjutnya 54.55 menit dan bisa personal best juga untuk HM di Borobudur marathon di 2.30 menit.
Yang harus diketahui, selama 3 bulan latihan memperbaiki catatan waktu, saya berlari dengan Pegasus 35, namun pada saat di race saya menggunakan sepatu terbaru di akhir semester tahun 2018, yaitu Nike Zoom Fly Flyknit.
Sepatu ini membuat saya tidak mengalami cidera apapun. Berlari dengan Nike Pegasus 35 dan Nike Zoom Fly Flyknit mengurangi saya untuk berhenti di jalan, dia seakan mendorong langkah kaki untuk terus melakukannya lagi dan lagi, bahkan yang terpenting juga bagi saya adalah terhindar dari gesekan yang menyebabkan lentingan atau blister di jari –jari kaki saya.
Tahun depan, saya akan membuat target baru lagi, mencerak personal best saya dengan sepatu kesayangan. Saya yakin, kamu juga bisa, lakukan saja! (*)