Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Corey Taylor Tentang Album Solo Barunya: Sebagai Korban Pelecehan, Gue Berjuang Sepanjang Hidup

Rifka Amalia - Selasa, 07 Maret 2023 | 18:35
Corey Taylor and the Junk Beer Kidnap Band.
Karri from Flickr

Corey Taylor and the Junk Beer Kidnap Band.

HAI-ONLINE.COM –Menyusul kabar bulan lalu tentang album kedua ‘CMF2’ yang telah selesai direkam, kini pentolanSlipknotCorey Taylor menjanjikan bahwa project baru tersebut bakal jadi ‘album rock terbaik tahun ini, dan selanjutnya’.

Lewat obrolan bareng NME (06/03), album ini bakal merangkap koleksi lagu yang ‘lebih gelap dan lebih berat’, serta turut menampilkan lagu-lagu yang ditulis sepanjang karier Taylor.

“Gue nggak sabar menunggu orang-orang mendengar album ini. Itu mengunyah rekaman pertama dan memuntahkannya,” katanya.

“Tapi itu lagu yang agresif,” lanjut Taylor. “Itu benar-benar berjalan keluar dari gerbang. Itu mencoba membuat lo keluar dan bergerak. Nggak harus mengubah banyak hal, tapi cuma buat bikin lo merasa lebih baik.”

“Sebagai korban pelecehan, gue telah berjuang dengan itu sepanjang hidup gue. Itu juga merupakan anggukan kepada orang-orang yang gue temui melalui ‘Taylor Foundation’, yang menanganinya secara konstan. Ini seruan yang menyatukan,” tambah Taylor.

Baca Juga: Vokalis Slipknot Corey Taylor Selesaikan Rekaman Album Solo Kedua

‘CMF2’ sendiri merupakan tindak lanjut dari album debut 'CMFT' tahun 2020, yang sempat dikatakan sebagai ‘rekaman partai’ karena menyentuh topik politik, salah satunya dalam singleCulture Head” dan “Silverfish”.

Dalam ‘CMF2’, Taylor mengatakan bahwa karya tindak lanjutnya telah mengeksplorasi berbagai topik yang serupa.

“Ini lebih menyatu dengan semua yang orang-orang harapkan dari gue. Jadi, ada bayangan 'CMFT', tapi ada juga bayangan tentang Slipknot, Stone Sour, dan semua hal yang telah gue lakukan di show akustik gue,” tambah Taylor.

“Gue mencoba membuatnya lebih agresif dengan pemikiran yang lebih mendesak. 'We Are The Rest' sangat agresif tentang fakta bahwa 10 persen masyarakat kelas atas agak menyebalkan dan kita semua di bawah mereka ngomong: 'Persetan, kita nggak mau bikin lo menahan kita dari kesuksesan'. Ini sangat antemik dengan cara yang aneh,” ungkapnya.

“Ada juga lagu berjudul 'Punch Line' yang bersandar pada sarkasme narsisme. Sedangkan, 'Post Traumatic Blues' berurusan sama PTSD dan depresi, serta kesendirian yang menyertainya.”

Baca Juga: Video Slipknot Manggung Tanpa Topeng dari Tahun 2005 Dirilis!

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x