Berbicara tentang kesuksesan album solo debutnya, Taylor bilang bahwa karya tersebut bikin doi berani untuk melangkah lebih jauh.
Selain itu, Taylor menjelaskan bahwa ‘CMF2’ turut dipengaruhi oleh dekade musik yang berbeda, termasuk rock tahun 80-an, grunge 90-an, punk 70-an, dan musik keras yang diciptakan pada akhir 90-an serta awal 2000-an.
“Hal-hal yang sangat menginspirasi gue berasal dari hal-hal yang gue dengarkan saat tumbuh dewasa. Hip-hop jalanan, punk, metal, serta semua omong kosong yang terasa seperti berasal dari suatu tempat yang bisa gue hubungkan dan kenali,” ungkap frontman tersebut.
Di samping itu, vokalis Slipknot tersebut ikut terinspirasi oleh kebangkitan arus utama musik gitar baru-baru ini, dan bilang bahwa doi pengen merilis 'CMF2' untuk menunjukkan kepada orang-orang tentang bagaimana musik rock seharusnya dilakukan.
“Ada beberapa band bagus di luar sana, tapi kebanyakan semuanya lembek banget. Ini kebalikan dari apa yang kita punya sebelumnya, di mana orang nggak pengen menyebut diri mereka 'rock',” kata Taylor.
“Sekarang, orang menyebut diri mereka rock padahal itu sebenarnya lebih merupakan alternatif. Kapan artis-artis ini bakal melepas sarung tangan? Berhentilah menahan diri dan lakuin aja. Semuanya terdengar sama,” tuturnya.
Doi melanjutkan: “Nggak ada alasan buat bikin musik kalau lo nggak bisa merasakannya. Harus ada detak jantung buat itu, atau itu hanyalah iklan lain yang lo coba lalui buat sampai ke show berikutnya. Dengan album ini, gue berjalan seperti Hiroshima dan gue nggak peduli apa kata orang.”
‘CMF2’ sendiri telah digarap Taylor bareng rekan-rekannya – bassist Eliot Lorango, drummer Dustin Robert, guitarist Christian Martucci, dan Zach Throne – selama beberapa tahun terakhir dan menghasilkan sebanyak 26 lagu.
Namun, Taylor menjelaskan bahwa dari total 26 lagu tersebut, nggak semuanya bakal masuk ke dalam 'CMF2'
Sejauh ini, rencana tentatif untuk ‘CMF2’ adalah merilis single pertama ‘Beyond’, pada Mei mendatang setelah tur singkatnya bersama Cherry Bombs.