Butuh hinggatujuhtahun lamanya sampai Slank akhirnya berhasil melahirkan debut album 'Suit... Suit... He... He... (Gadis Sexy)' sejak terbentuk pada 1983.
Berkali-kali demo lagu-lagu dari Slank nggak ada yang nyangkut di label rekaman dan produser nggak menyurutkan niat dari Bimbim dkk saat itu.
Beruntung akhirnya mereka bertemu dengan sosok bernama Boedi Soesatio yang dengan jelinya melihat potensi Slank kala itu.
Singkat cerita, Boedi Soesatio yang juga menjadi desainer cover art pertama bagi Slank di debut albumnya.
"Waktu itu kami berusahangikutinseleramasyarakat yang God Bless bangetdan malah ditolak oleh produser. Di saat kami hampir frustrasi, kami akhirnya bermusik sesuka kami, dan di titik itu lah justru ada produser yang mau menerima kami,” kata Bimbim.
Intuisi Boedi terbukti, album yang menghasilkan hits 'Memang' dan 'Maafkan' ini pun berhasil meledak di pasaran.
Keberhasilan ini bahkan diganjar oleh BASF Awards 1991 sebagai Pendatang Baru Terbaik. Saat itu, formasi Slank diisi Kaka (vokal), Bimbim (drum), Bongky (bas), Indra (keyboard), dan Pay (gitar).
Potlot: Tongkrongan Organik dengan Substansi Nggak Organik
Sejak itu pula, rumah Bimbim di Jalan Potlot III/14 Pancoran, Jakarta Selatan, dijadikan markas Slank dan kroni-kroninya.
Kesuksesan album pertama Slank menjadititik balik bagi Slank dalam menelurkan album-album selanjutnya yang dibumbui dengan perkenalan mereka dengan substansi kimia berbentuk putau dan zat kimia berbahaya lainnya.
Adalah album 'Kampungan' (1991) yang menjadi gerbang awal Slank dalam membuka jalan sejati dari istilahsex, drug, and rock and rollyang terkenal itu.