HAI-Online.com - Ahmad Dhani membeberkan kepedulian Dewa 19 terhadap politik sebenarnya sudah ada sejak album pertamanya.
Seperti diketahui album pertama Dewa 19 yang berjudul 19 dirilis pada tahun 1992. Album itu sekaligus mengantarkan band tersebut menjadi populer karena meledak di pasaran.
Ahmad Dhani mengungkapkan pada album Dewa 19 pertama, unsur politis sudah ada di kata pengantarnya, "Gue tulis "Reformis Arek Suroboyo"," katanya. Dia meyakini kata-kata reformasi saat itu belum terlalu terkenal di tahun 1992.
Mengenai sumber ide menyisipkan kata-kata reformis di kata pengantar album Dewa 19 pertama, Ahmad Dhani mengatakan kemungkinan dirinya mendapatkan ide itu dari buku-buku Amien Rais. Seperti yang disebutkan, saat itu dia sering membaca buku Amien Rais.
Dia menganggap saat itu buku-buku Amien Rais sangat berpengaruh terhadap anak-anak yang aktif peduli politik.
Baca Juga: Udah Jarang Bikin Lirik Puitis setelah era 'Bintang Lima', Ahmad Dhani: Itu 'Mood' Aja
"Gue termasuk sering baca-baca bukunya Amien Rais, sehingga munculah kata-kata Reformis Arek Suroboyo. Itu bukan jejak rekam digital tapi itu jejak rekam yang ada di cover album Dewa 19 pertama," ucapnya dalam channel YouTube Azizah Hanum.
Selain di album pertama, Ahmad Dhani menuturkan di album Dewa 19 lainnya juga terdapa unsur politiknya. Menurutnya, di album kedua ada 2 lagu yang isinya politik dan di album Pandawa Lima juga ada.
"Jadi semenjak 90-an karena kita memang nggak berfokus pada politik, tetap ada di setiap lagu unsur politik di Dewa 19. Makanya kalo di IG (Instagram) kalo ada fans yang males ngomongin politik suka dicela sama fans-fans yang lama gitu," katanya.
Selain itu, Ahmad Dhani menganggap hal yang wajar, ketika ada fans yang berbeda pendapat bilang tentang lagu 90-an Dewa 19 lebih bagus. Menurutnya, itu masanya mereka, jadi wajar kalo ada yang bilang lagu yang bagus tahun segitu.