Follow Us

Udah Jarang Bikin Lirik Puitis setelah era 'Bintang Lima', Ahmad Dhani: Itu 'Mood' Aja

Hanif Pandu Setiawan - Rabu, 25 Agustus 2021 | 15:05
Dewa 19 saat tampil di Aceh tahun 2003 silam.
Video Legend/YouTube

Dewa 19 saat tampil di Aceh tahun 2003 silam.

HAI-Online.com – Kita semua tahu, lirik-lirik yang indah dan bisa dibilang puitis menjadi salah satu kekuatan utama Dewa 19.

Kemampuan Ahmad Dhani, dengan segala referensinya dalam meramu kata-kata pun nggak diragukan lagi, khususnya di era kejayaan Dewa 19.

Tanpa harus menye-menye, tema-tema tentang cinta, kritik sosial hingga spiritual terbukti berhasil memikat pendengar luas di Indonesia.

Sayangnya, kekuatan lirik tersebut perlahan mulai menyusut. Dhani lebih memilih menggunakan lirik-lirik yang simpel dan lugas setelah album Bintang Lima (2000).

Baca Juga: Bahas Lagu Dewa 19 yang Punya Aransemen Kuat, Ahmad Dhani: Gue Banyak Belajar dari Addie MS

Pentolan Dewa 19 tersebut mengungkapkan alasannya soal lirik yang dinilai orang-orang udah nggak deep lagi dalam sesi live Instagram bareng Maliq & D'Essentials pada Senin (23/8/2021).

Vokalis Maliq, Angga Puradiredja yang saat itu penasaran soal lagu ‘Aku di Sini Untukmu’ dan ‘Kamulah Satu-Satunya’ pun bertanya kepada Dhani soal lirik-lirik puitis di era album Pandawa Lima (1997).

Menurut Angga, lagu-lagu Dewa 19 tersebut cukup antimainstream di tengah gempuran lirik lagu yang terkesan obvious pada masa itu.

“Itu tahun-tahun terakhir aku pake lirik yang puitis,” ujar Dhani kepada Angga.

Setelah Bintang Lima, Dhani mengakui bahwa lagu-lagu Dewa nggak lagu sepuitis dulu. Tanpa menjelaskan lebih detail alasannya, ia cenderung lebih mengikuti mood-nya.

Baca Juga: MALIQ & D’Essentials Akui Cover Lagu Dewa 19 Adalah 'Beban', Ahmad Dhani: Alhamdulillah Mereka Artis Kreatif

“Itu mood aja. Lebih ke mood,” tutur Dhani singkat.

Doi lalu menambahkan, “Sebenarnya waktu tahun-tahun itu aku nggak pernah mikirin macem-macem ya. Berkarya ya berkarya aja. Terutama waktu itu, memang masih suka puitis-puitis gitu kan, jadi belum suka yang lugas.” (*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest