Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

PPKM Darurat Jawa-Bali Diterapkan Weekend Ini, Mulai 3-20 Juli Sekolah, Nikah, Acara Hiburan Diperketat

Al Sobry - Kamis, 01 Juli 2021 | 07:36
Kencangkan terus penggunaan maskermu

Kencangkan terus penggunaan maskermu

HAI-Online.com- Pemerintah bakal menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Daruratse-Jawa-Bali.
PenerapanPPKM Daruratini diusulkan mulai berlaku pada akhir pekan nanti dimulai 3-20 Juli 2021.
Hingga saat ini pemerintah memang belum mengumumkan secara resmi mengenai aturan apa yang akan diterapkan.
Namun, muncul sejumlah usulan dan gambaran lengkap terkait aturan apa saja yang akan berlaku selama pengaktifan PPKM Darurat ini.

I.Periode Penerapan PPKM Darurat: 3-20 Juli 2021 dengan target penurunan penambahan kasus konfirmasi harian <10ribu/hari

II.Cakupan Area: 45 Kabupaten/Kota dengan Nilai Assesment 4 dan 76 Kabupaten/Kota dengan Nilai Assesment 3 di Pulau Jawa dan Bali.

III.Cakupan Pengetatan Aktivitas:

1. 100% Work from Home untuk sektor non essential

2. Seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online/daring

3. Untuk sektor essential diberlakukan 50% maksimum staf Work from Office (WFO) dengan protokol kesehatan, dan untuk sektor kritikal diperbolehkan 100% maksimum staf work from office (WFO) dengan protokol kesehatan.

  • a. Cakupan sektor essential adalah keuangan dan perbankan, pasar modal, sistem pembayaran, teknologi informasi dan komunikasi, perhotelan non penanganan karantina, serta industri orientasi ekspor.
  • b. Cakupan sektor kritikal adalah energi, kesehatan, keamanan, logistik dan transportasi, industri makanan, minuman dan penunjangnya, petrokimia, semen, objek vital nasional, penanganan bencana, proyek strategis nasional, konstruksi, utilitas dasar (listrik dan air), serta industri pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari.
  • c. Untuk supermarket, pasar tradisional, toko kelontong, dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasional sampai pukul 20.00 waktu setempat dengan kapasitas pengunjung 50% (lima puluh persen);
4. Kegiatan pada pusat perbelanjaan/mal/pusat perdagangan ditutup

5. Restoran dan Rumah Makan hanya menerima delivery/take away

Baca Juga: Perlu Diketahui Inilah 8 Hal Penting Protokol Isolasi Mandiri

6. Pelaksanaan kegiatan konstruksi (tempat konstruksi dan lokasi proyek) beroperasi 100% (seratus persen) dengan menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat;

7. Tempat ibadah (Masjid, Mushola, Gereja, Pura, Vihara dan Klenteng serta tempat umum lainnya yang difungsikan sebagai tempat ibadah) ditutup sementara

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x