HAI-ONLINE.COM - Gemerlap ibu kota sekali lagi menghadirkan gerombolan anak mudanya - yang serba nggak bisa diam - untuk berkarya.
Dijejali dengan para pekerja yang mengadu nasib untuk mengais pundi-pundi rupiah, Jakarta selalu menjadi primadona menarik untuk dirubah menjadi sebuah inspirasi di balik terciptanya sebuah lagu.
Baca Juga: HAI Demos: Matahara Sebagai Manifestasi Metropolitan: Di Antara Melbourne & Jakarta
Setidaknya itu deskripsi singkat yang bisa saya gambarkan lewat grup musik yang dibentuk oleh Aryo Ramandito (vokal & gitar), Ridzki Putra R. (gitar), Rachmat Abdillah (bass), dan Zessario Dhilliandirsa (drum) dengan nama Studio Yonichi.
Terhitung masih berumur sangat belia, Studio Yonichi memutuskan untuk produktif di tahun ini dengan langsung mengeluarkan tiga single sejak awal mereka terbentuk.
Elemenurban ala kota metropolitanterpampangsangat jelas pada musik dan penampilan para personelnya. Singlepertama mereka 'Adulting' menggambarkan pendeksripsian yang sudah saya sebutkan sebelumnya secara gamblang.
Baca Juga: Lightcraft Hadirkan Nuansa Synth-pop 80an di Single Terbaru 'Life'
Studio Yonichi banyak bermain dengan keresahan dan kejenuhan ala anak gedongan yang menyentuh fase dewasa remajauntuk menjadi inspirasi utama dalamhal penulisan lagu dan lirik mereka.
Single 'Roots' dan 'Thorn Queen' menyusul single pertama dan menyempurnakanself-branding Studio Yonichi ini sebagai band yang "ibu kota" banget. Simak single 'Thorn Queen' di bawah.
Imajinasi awal yang dapat dibayangkan untuk band ini adalah kumpulan pemuda kota dengan teknik musikalitas tinggi yang biasa bermain musik di acararesepsi nikahanteman, merasa jenuh dan kemudian memutuskan untuk membuat musik mereka sendiri.
Baca Juga: HAI Demos: Soekarno Straat Hadir dengan Wajah Baru yang Berkualitas