Sepenelurusan HAI, ada sejumlah negara lain yang sudah menerapkan skema bantuan dana pendidikan seperti ini kayak Australia, Perancis, Jerman, New Zealand, Korea Selatan, dan Inggris. Namun, tiap negara punya sistem yang beda-beda soal pemberian kredit.
Skema Pembayarannya Beragam
Kalau ide ini bersambut, skema penebusan student loan ini bisa beragam. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso bilang kalau ide Pak Jokowi ini bagus. Ia punya usul soal tata cara pembayarannya.
"Kalau KTA kan bayarnya bisa setiap bulan. Nanti student loan itu ada opsinya mau bayar setiap bulan, mau bayar nanti kalau dapat beasiswa, atau kalau sudah kerja. Bunganya juga harus sangat rendah, murah," ujar Wimboh.
Ide Sedang Dikaji
Pihak berwenang langsung gercep (gerak cepat) nih untuk menindaklanjuti permintaan Pak Jokowi. Selama ini memang belum pernah ada skema kredit khusus pendidikan, namun OJK siap melakukan pengkajian.
"Secepatnya (dilakukan) kajian, ya tahun ini. Tidak ada target dari Presiden, tapi lebih cepat lebih bagus," ujar Wimboh.
Wimboh juga mengatakan bahwa bunga pinjaman nantinya mesti sangat rendah dibandingkan kredit lainnya.
Kredit Mesti Diketahui Publik Dan Nggak Macet
Sejumlah pengamat sudah menyatakan bahwa program ini adalah inovasi yang baik. Namun, ada beberapa catatan yang perlu diingat pemerintah agar kredit bisa bener-bener bawa manfaat.
Pertama, ketika sudah diluncurkan, program kredit ini mesti dipublis seluas-luasnya. Sosialisasinya kudu mantep!
Terus, mahasiswa penerima kredit mesti punya tanggung jawab dalam meluniasi kreditnya nanti.