HAI-ONLINE.COM - Lagi di jalan, macet, terus tiba-tiba kepengen kencing? Atau lagi seru-serunya nonton bioskop, eh pas di pertengahan film, kepingin kencing? Pasti mau nggak mau kita harus menahan kencing.
Ketika kita menahan kencing, pasti perut bagian bawah rasanya penuh, benar nggak? Beberapa orang bahkan bisa menahan kondisi ini hingga berjam-jam. Tapi sebenarnya itu aman atau bahaya ya?
Kandung kemih adalah tempat penampungan urine yang sudah siap dibuang oleh tubuh. Kandung kemih bersifat elastis sehingga bisa meregang lebih besar jika isinya semakin banyak, dan akan kembali pada ukuran normalnya ketika kosong.
Orang dewasa yang sehat dapat menahan sekitar 450 ml urine di dalam kandung kemih. Sedangkan pada anak-anak di bawah usia 2 tahun dapat menyimpan hingga 113 ml. Semakin dewasa akan semakin tinggi kemampuan menampung air kencing.
Apa yang terjadi saat sedang menahan kencing?
Ketika kita merasa ingin kencing, itu berarti kandung kemih sudah mulai penuh dengan cairan. Respon ini adalah proses yang melibatkan banyak otot, organ, dan sistem saraf yang bekerja untuk memberi tahu inilah saatnya untuk pipis.
Dilansir dari laman Healthline, saat kandung kemih sudah hampir setengah penuh, ia akan mengaktifkan saraf di sekitarnya untuk memberi tahu otak. Otak akan mendapatkan sinyal dan memberi perintah untuk segera buang air kecil.
Ketika mendapatkan sinyal tersebut, sistem saraf pusat akan refleks mengirimkan sinyal lagi ke saraf di sekitar kantung kemih untuk menahan pergerakannya, seolah berkata: jangan dikeluarkan dahulu hingga tiba di toilet.
Saat menahan pipis, secara sadar kita sedang melawan sinyal yang diberikan kandung kemih untuk segera pipis. Semakin meregang kandung kemih, maka rasa nggak nyaman pun akan semakin terasa.
Meskipun kandung kemih sebenarnya mampu meregang dan menampung urine hingga 1.000 ml, dalam beberapa kasus kandung kemih bisa pecah, dan untuk memperbaikinya butuh pembedahan khusus. Untungnya, kasus ini terhitung jarang terjadi.
Lalu apakah berbahaya jika menahan urine keluar dari kandung kemih?
Umumnya, kita masih boleh menahan kencing asal nggak terlalu lama dan nggak sering dilakukan. Sebab, normalnya tubuh memang memiliki kemampuan alami untuk menahan air kencing keluar dari kandung kemih.
Untuk berapa lama boleh ditahan sebenarnya nggak ada batasan khusus, ini bisa bervariasi dari orang ke orang. Tergantung dengan respon saraf, usia, seberapa banyak cairan yang dihasilkan. Namun kita tetap nggak disarankan untuk menahan kencing terlalu lama
Dr. Nazia Bandukwala, seorang ahli urologi menyarankan untuk secara teratur buang air kecil setiap 3 jam sekali, meskipun sedang nggak kebelet buang air sekalipun.
Saat menahan kencing terlalu lama, nanti ketika buang air kecil, urine akan dipaksakan keluar dengan sangat cepat. Kondisi ini bisa melemahkan atau memaksa kerja yang berlebihan pada otot dasar panggul dan membuatnya jadi terlalu aktif, mengalami nyeri kandung kemih, atau mengalami inkontinensia urine.
Menurut Dr. Bandukwala, menahan pipis terlalu lama juga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi saluran kemih. Ketika kita nggak mengosongkan kandung kemih yang sudah penuh dengan bakteri di dalamnya, maka akan semakin banyak bakteri yang menetap dan berkembang dalam kandung kemih.
Kondisi inilah yang membuat orang yang menahan kencing lebih tinggi risikonya untuk mengalami infeksi saluran kemih.
Menahan kencing dalam batas waktu yang nggak terlalu lama bagi orang-orang yang sehat mungkin nggak terlalu menjadi masalah. Namun, jika kamu memiliki kondisi berikut ini, akan membahayakan dan sangat nggak dianjurkan untuk menahan buang air kecil:
Pembesaran prostat Gangguan pada kantung kemih Gangguan ginjal Retensi urine Wanita yang sedang hamil
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bolehkah Menahan Kencing Lama-Lama?",