Follow Us

Jangan Sampe Salah Memaknai, Ini 10 Istilah Politik dan Demokrasi Yang Perlu Anak Muda Tahu

Rizki Ramadan - Minggu, 22 Oktober 2017 | 04:00
Anak Muda Berdemo
Rizki Ramadan

Anak Muda Berdemo

Saat lagi nge-scroll medsos nemu ada teman yang share petisi online tentnag suatu masalah. Kita diajak untuk menyetujui petisi tersebut. Atau, kamu pernah melihat akun khusus yang menyatakan dukungan terhadap penyelesaian masalah HAM tertentu. Nah, kedua hal itu adalah contoh dari kliktivisme.

  1. Rekonsiliasi
Kalau lagi dengar berita tentang pelanggaran HAM, pertikaian antara dua kubu, dan konflik, istilah ini sering muncul.

Dari asal katanya, bahasa Inggris, rekonsiliasi berarti usaha menyelesaikan, melunasi, mendamaikan, memulihkan, dan mengembalikan keselarasan. Sementara kalau dilihat dari bahasa Jermannya, yaitu vergangenheitsbewaltigung, rekonsiliasi adalah sebuah perjuangan untuk menyelesaikan hal-hal yang belum selesai di masa lalu.

Rekonsiliasi memang perlu digaungkan, karena nyatanya upaya pemerintah masih pasang surut. Contohnya aja kasus hilangnya Wiji Thukul, penyair asal Solo yang dikenal dengan sajak-sajaknya yang sarat kritik untuk pemerintah. Belum lagi kasus pembunuhan Munir, pelanggaran HAM masa 1965, atau kasus 1998.

  1. Koalisi
“Partai Gajah Terbang Memutuskan Berkoalisi Dengan Partai Singa Pink”

Sering kali, headline kayak gini kita baca dari Koran, media online, atau flash news yang wara-wiri di teve berita. Dari kalimatnya aja kita udah bisa nebak artinya. Ya, tebakan kamu nggak salah, kok.

Koalisi adalah kerja sama. Nah, kerja sama yang dibangun dalam sebuah koalisi adalah perjanjian di antara individu atau kelompok di mana mereka bekerja sama, namun untuk kepentingan masing-masing.

Partai-partai sering kali berkoalisi demi mendukung calon presiden tertentu. Tapi, hanya sementara. Pemilu usai, partai bisa saja keluar untuk melaksanakan kepentingannya.

  1. Komunisme
Istilah satu ini nyatanya masih sering wara-wiri di media sosial. Dan masih dianggap sebagai pembahasan yang sensitif. Kenapa sih?

Sebelum tau kenapanya, kita ketahui dulu apa-apanya. Komunisme adalah pemikiran yang dicetuskan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels pada 1848.

Komunisme merupakan sebuah pemikiran yang menganjurkan pengurangan kepemilikan pribadi (swasta), dan lebih mengutamakan kepemilikan bersama.

Komunisme melihat, tujuan bekerja itu seharusnya tetap pada esensinya, yaitu untuk mendukung kehidupan manusia. Manusia, sebaiknya nggak kehilangan hidupnya karena mengejar suatu kepuasan akan kepemilikan suatu barang atau modal.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest